Indonesia Hari Ini: BPJS Naik, Tarif Tol Cipali Naik, Papua Membara

Indonesia Hari Ini
Warga menyaksikan bangunan yang terbakar saat berlangsungnya aksi unjuk rasa di Jayapura, Papua, Kamis (29/8). [Antara Foto/Indrayadi].

Ngelmu.co – Di tengah pembahasan terkait rencana pemindahan ibu kota ke Kalimantan Timur, suka tidak suka, mata harus terbuka, jika Indonesia hari ini, tak sedang baik-baik saja.

Terlebih setelah beredar kabar kenaikan iuran BPJS Kesehatan dan tarif tol Cipali, di tengah membaranya kondisi tanah timur kita, Papua.

Iuran BPJS Kesehatan Naik

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengatakan, usulan kenaikan iuran hingga dua kali lipat, dikeluarkan untuk mengatasi potensi BPJS Kesehatan defisit.

Karena diperkirakan, pada tahun ini defisit membengkak hingga Rp32,8 triliun.

Hal itu ia sampaikan dalam Rapat Gabungan Komisi XI dan IX DPR di Jakarta, Selasa (27/8) lalu. Angka kenaikan iuran BPJS Kesehatan yang diusulkan pun, lebih tinggi dari usulan Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN).

“Untuk 2020, kami usulkan kelas 2 dan kelas 1 jumlah yang diusulkan oleh DJSN perlu dinaikkan,” tutur Sri Mulyani.

Berikut rincian kenaikan iuran BPJS Kesehatan, yang rencananya akan diberlakukan per Januari 2020 mendatang:

  • Kelas 1, dari Rp80.000 menjadi Rp160.000
  • Kelas 2, dari Rp51.000 menjadi Rp110.000
  • Kelas 3, dari Rp25.500 menjadi Rp42.000

Sedangkan khusus usulan kenaikan iuran untuk Penerima Bantuan Iuran (PBI), akan diberlakukan per Agustus 2019 ini.

“Saya usulkan PBI pada Agustus 2019 ini bisa naik. Nantinya ini ditanggung dulu oleh pemerintah pusat, sampai Desember 2019, pemerintah daerah mulai tahun depan,” pungkasnya.

Begitupun pada kelompok lain, kenaikan tersebut juga akan bersamaan dengan kenaikan iuran untuk Peserta Penerima Upah (PPU) Badan Usaha.

Untuk iuran PPU Badan Usaha, sebesar lima persen dengan batas atas upah sebesar Rp12 juta, angka ini naik dari yang sebelumnya berada di Rp8 juta.

Sedangkan iuran PPU Pemerintah, sebesar lima persen dari penghasilan (take home pay), dari yang sebelumnya lima persen dari gaji pokok ditambah tunjangan keluarga.

Kenaikan Tarif Tol Cipali

Tarif Tol Cipali Naik

Kabar naiknya tarif tol Cipali pun mengudara, setelah diungkap oleh Direktur Operasional PT LMS, Agung Prasetyo.

Kenaikan tarif tol Cikopo-Palimanan, yang akan berlaku per Oktober tahun ini, menurut Agung, dilakukan untuk mengikuti pergerakan inflasi.

“PT LMS akan melakukan penyesuaian (menaikkan) tarif, sesuai inflasi pada bulan Oktober tahun ini,” tuturnya, Rabu (28/8).

“Kenaikan tarif itu hitungannya tarif per kilometer, bukan naik per golongan, contohnya tarif tol Cipali Rp876 per kilometer, mungkin kalau inflasinya empat sampai dengan lima persen, tinggal dikalikan,” imbuh Agung.

PT LMS telah mengajukan Standar Pelayanan Minimum (SPM) tiga bulan sebelumnya, hingga saat ini, pihaknya tinggal menunggu keputusan dari pemerintah.

Apakah kenaikannya akan dilakukan bersamaan dengan ruas tol lainnya atau parsial.

Indonesia Hari Ini: Tanah Papua Membara

Indonesia Hari Ini
Api membakar sebuah bangunan saat berlangsungnya aksi unjuk rasa di Jayapura, Papua, Kamis (29/8). [Antara Foto/Indrayadi].

Terlepas dari kenaikan iuran dan tarif yang akan berhadapan langsung dengan masyarakat, situasi di Papua pun tak bisa diabaikan. Sebab, Papua juga bagian dari Indonesia.

Kamis (29/8) kemarin, keadaan di tanah Papua begitu mencekam. Massa pendemo di Jayapura, membakar mobil di jalan, Kantor Pos dan Telkomsel pun dihanguskan.

Situasi di sana mulai memanas, saat pendemo berjalan kaki menuju kantor Gubernur, di kota Jayapura.

Dari kejauhan, Kantor Pos dan Telkomsel Jayapura, terlihat jelas telah terbakar. Massa juga melempari gedung pertokoan serta perkantoran.

Indonesia Hari Ini
Asap membubung ke langit dari sejumlah bangunan yang terbakar saat berlangsungnya aksi unjuk rasa di Jayapura, Papua, Kamis (29/8). [Antara Foto/Indrayadi].

Meski aparat keamanan telah memasang kawat berduri di objek-objek vital, di sepanjang jalan dari Kota Abepura ke Jayapura, Papua, yang akan dilewati para pendemo, kelumpuhan tak bisa dihindari.

Petugas kepolisian melepaskan tembakan gas air mata untuk menghalau massa saat berlangsungnya aksi unjuk rasa di Jayapura, Papua, Kamis (29/8). [Antara Foto/Indrayadi].

Jayapura lumpuh, usai ribuan orang kembali menggelar demonstrasi, di mana unjuk rasa diwarnai pembakaran gedung Majelis Rakyat Papua (MRP), di Jalan Kora Raja, Abepura.

Unjuk rasa tersebut merupakan demonstrasi terbaru, menentang insiden dugaan rasisme terhadap mahasiswa Papua, yang terjadi di Surabaya, dua pekan lalu.

Sebelumnya, unjuk rasa sudah dilakukan di Kabupaten Deiyai, Papua, Rabu (28/8), dan berakhir ricuh usai terjadi bentrokan aparat keamanan dengan massa pengunjuk rasa.

Akibatnya, dua orang pengunjuk rasa dan seorang anggota TNI meninggal dunia.

Ribuan orang bergabung dalam demonstrasi itu, sebagian mengendarai sepeda motor, sementara lainnya berjalan kaki. Massa pengunjuk rasa berbondong-bondong memadati jalur utama.

Seluruh aktivitas masyarakat di Kota Jayapura pun lumpuh sejak Kamis (29/8) pagi.

Mobil Water Canon kepolisian berusaha memadamkan api yang membakar bangunan saat berlangsungnya aksi unjuk rasa di Jayapura, Papua, Kamis (29/8). [Antara Foto/Indrayadi].

Para pengunjuk rasa menyuarakan tuntutan yang serupa dengan aksi-aksi mereka sebelumnya, yakni meminta pengungkapan kasus dugaan rasialisme terhadap mahasiswa Papua di Malang dan Surabaya, Jawa Timur, pada pertengahan Agustus lalu.

Itulah tiga fakta tentang kondisi Indonesia hari ini. Bagaimana pendapatmu?