Berita  

Innalillahi, Putra Ahmed Deedat Kritis Usai Ditembak Orang Tak Dikenal

Ditembak Orang Tak Dikenal

Ngelmu.co – Putra dari seorang pendakwah internasional Syekh Ahmed Deedat, yakni Yusuf Deedat, mengalami cedera serius usai ditembak orang tak dikenal di bagian kepala. Peristiwa terjadi, saat ia sedang berada di sekitar Pengadilan Keluarga Verulam, Durban, Afrika Selatan.

Kritis Usai Ditembak Orang Tak Dikenal

Pria berusia 65 tahun yang juga merupakan seorang aktivis komunitas itu, langsung dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapat perawatan.

“Ia dalam kondisi kritis, di rumah sakit setempat. Sementara lukanya masih parah, kami tetap berharap untuk pemulihannya,” ujar seorang anggota keluarga Yusuf, seperti dilansir Al Jazeera, Rabu (15/1).

Sebelum peristiwa, tepatnya pagi hari, Yusuf beserta istri, dikabarkan sedang berjalan menuju pengadilan.

Namun, seorang tak dikenal melepaskan tembakan, hingga mengenai kepala Yusuf, dan mengakibatkan luka.

Kepolisian setempat, Thembeka Mbele mengatakan, pelaku penembakan yang kabur dari TKP, masih dalam pencarian.

Sementara untuk motif penembakan, juga belum dapat diselidiki.

Direktur Unit Reaksi SA, Prem Balram, mengatakan paramedisnya pertama kali tiba di lokasi, menemukan Yusuf dalam kondisi kritis.

“Pada saat kedatangan, korban ditemukan terbaring telungkup di trotoar. Dia mengalami luka tembak di kepalanya,” kata Balram.

“Menurut saksi, Yusuf sedang berjalan menuju pengadilan, ketika dia didekati oleh lelaki lain yang mengambil senjata api dan menembaknya sekali, sebelum melarikan diri,” sambungnya.

Baca Juga: Habibi Syaaf Harumkan Nama Indonesia yang Belakangan Tercoreng di Inggris

Yusuf yang saat ini masih dalam keadaan kritis, merupakan aktivis komunitas terkenal serta cendekiawan Muslim di Durban.

Ia yang dikenal sebagai pendakwah di Afrika Selatan, kerap debat antaragama secara terbuka.

Sedangkan sang ayah, Syekh Ahmed Deedat, telah mengembuskan napas terakhirnya, pada tahun 2005 silam.

Syekh Ahmed dikenal sebagai pembicara dan penulis yang disegani dunia.

Dengan semangatnya menyebarkan agama Islam, Syekh Ahmed menjadi pendiri Islamic Propagation Centre International (IPCI), hingga 1996.

Semasa hidupnya, ia telah menerbitkan lebih dari 20 buku, sembari terus mengirim ribuan materi kuliah ke seluruh dunia.

Ribuan orang yang berdiskusi dengannya, memutuskan untuk menjadi seorang mualaf.

Sebagai penghargaan atas prestasi bersejarah itu, Syekh Ahmed, mendapat penghargaaan internasional dari Raja Faisal.

Tepatnya di tahun 1986, penghargaan yang sangat berharga dalam dunia Islam, diserahkan ke tangannya.