Berita  

IPW Kritik Pemerintah: Hajatan Warga Dicegat, kok TKA Cina bisa Masuk

Neta S Pane

Ngelmu.co – Indonesia Police Watch (IPW), melayangkan kritik kepada pemerintah, soal masih adanya tenaga kerja asing (TKA) asal Cina, yang leluasa masuk ke Indonesia, di tengah pandemi virus Corona (COVID-19).

IPW Kritik Pemerintah

Kabar lolosnya seorang TKA Tiongkok, ke Muara Pawan, Ketapang, Kalimantan Barat (Kalbar), pun menjadi sorotan. Sebagaimana disampaikan oleh Ketua Presidium IPW, Neta S Pane.

“Ini sangat ironis. Wong warga dari Malang saja hendak menghadiri hajatan keluarganya di Blitar, berhasil dicegat petugas dan diminta kembali, kok ya TKA Cina, jauh-jauh dari RRC, bisa masuk hingga ke pedalaman Ketapang?” tuturnya heran, seperti dilansir JPNN, Ahad (29/3).

Lebih lanjut Neta menjelaskan, jika TKA Cina yang masuk ke Ketapang pada Selasa (24/3), dan langsung bekerja di salah satu industri di Muara Pawan, membuat resah warga sekitar, hingga melapor ke Polsek Muara Pawan.

Apresiasi Sikap Kapolsek

Syukurnya, pada Kamis (26/3), Kapolsek setempat, Ipda Bagus, beserta tokoh masyarakat lainnya, langsung mendatangi pabrik bersangkutan, dan meminta TKA itu meninggalkan Ketapang.

Akhirnya, menurut Neta, perusahaan yang mempekerjakan TKA tersebut pun sepakat, memulangkannya pada Jumat (27/3) lalu, lewat Bandara Rahadi Oesman, Ketapang.

“Sikap Kapolsek ini patut diapresiasi dan diacungi jempol. Berbeda dengan sikap Kapolda Sultra, yang meloloskan TKA Cina masuk ke Kendari, yang hingga kini masih bekerja di daerah tersebut,” bebernya.

Tanda Tanya Besar

Neta pun berpendapat, masih masuknya TKA Cina ke Indonesia, di tengah pandemi COVID-19, menjadi tanda tanya besar, sekaligus menunjukkan ketidakjelasan sikap pemerintah dalam mengatasi wabah ini.

“Di satu sisi, masyarakat dilarang berkumpul, bahkan dilarang berkumpul di tempat ibadah, tapi di sisi lain, TKA Cina tetap dibiarkan masuk,” ujarnya keheranan.

Baca Juga: Gubernur Sultra Berterima Kasih pada Pembuat Video 49 WNA Cina yang Sempat Diamankan Polisi

Maka itu, Neta berharap, jajaran kepolisian bisa benar-benar berdiri di garda terdepan, dalam memantau masuknya orang-orang asing, terutama WN Cina.

Sebab menurutnya, dalam mengawasi keberadaan orang asing kini, intelijen dan jajaran polsek menjadi ujung tombak Polri.

“Polsek dan jajaran intelijen Polri harus melindungi masyarakat dari berbagai keresahan,” tegasnya.

“Jika aparatur lain lalai dan meloloskan TKA Cina, masuk ke negeri ini, di tengah kian meluasnya wabah Corona, sepertinya harapan satu-satunya tinggal pada para Kapolsek,” pungkas Neta.