Berita  

Jawaban Warganet soal Pernyataan Dasco, “Negara Tak Mungkin Terus Biayai Rakyat”

Dasco Negara Tak Mungkin Terus Biayai Rakyat

Ngelmu.co – Pernyataan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Bidang Ekonomi dan Keuangan, Sufmi Dasco Ahmad, soal negara yang tak mungkin terus-menerus membiayai rakyatnya, mendapat jawaban beragam dari pengguna warganet.

Sebelumnya, politikus Partai Gerindra itu, menyampaikan hal tersebut di akun Twitter pribadinya, @Don_dasco, sebagaimana dikutip Ngelmu, Jumat (29/5).

“Negara tidak mungkin terus-menerus membiayai rakyatnya, sekaya apa pun sebuah negara, negara pasti tidak akan mampu,” tulisnya di awal.

“Rakyat harus bekerja mencari nafkah, tapi tetap berhati-hati, pakai masker, sering cuci tangan dengan air, sabun, tetap jaga jarak, dan jangan meremehkan virus ini,” sambung Dasco.

Lebih lanjut ia mengatakan, jika keadaan ‘New Normal’ yang belakangan di gadang-gadang, merupakan bagian dari amanat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

“Pasal 27 ayat 2, tiap warga negara, berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak,” tulis Dasco.

“Tidak boleh biarkan hal ini berlarut-larut, jangan sampai rakyat terus kehilangan pekerjaan. Rakyat harus dapatkan pekerjaan,” pungkasnya.

Pengguna media sosial lainnya yang merasa cuitan Dasco, tidak tepat keluar dari seorang pejabat, pun langsung memberikan jawaban.

“Terus kalian berharap mewakili rakyat dengan terus-menerus makan dari uang rakyat?” kritik @SuaraRakyat_RI.

“Kok makin tipis moral para pejabat dan legislatif ini ya? Kalau mau bahas penerapan Pasal 27 ayat 2 itu, ya silakan. Engga perlu pake bilang tidak mungkin negara MEMBIAYAI rakyatnya. Gaji kalian itu dari rakyat, lho. Bukan dari cukong!” tegas @IsNanggala.

Ada pula yang mempertanyakan, apakah sebagai wakil rakyat, Dasco, mulai lelah menghadapi rakyat Indonesia.

“Anda mulai lelah dengan rakyat yang memilih dan menggaji Anda? Vietnam saja, negaranya bisa mengatasi ini, ada apa dengan kita?” tanya @is_pelssy.

Belum lagi @HukumDan, yang menyebut ‘gak tau berterima kasih kepada Dasco.

“Saya bayar pajak lebih besar dari gaji Anda. Ke mana itu yang uang dari hasil pajak? Ini akibatnya kalau ada pengurus partai jadi anggota dewan. Mingkem saat pemerintah menumpuk utang. Anda gak tau berterima kasih, lupa kacang sama kutil,” tulisnya.

Begitupun @AndhikaRadhitya, yang menilai parahnya para wakil, jika hanya fokus dengan uang yang berasal dari rakyat.

“Terus uang dari rakyat buat perut lu dan teman-teman lu doang gitu? Parah bener,” ujarnya.

Sementara @EkoWardojo, mengaku sesak membaca apa yang disampaikan oleh Dasco.

“Sesak dada ini membaca tulisan wakil rakyat dari @Gerindra ini. Sudah habiskah, kata-kata bijak ente, sedikit saja, yang bisa menenteramkan rakyat negeri ini? Rakyat pun tahu, harus bekerja dan BAYAR PAJAK,” tegasnya.

Senada dengan apa yang ditanyakan @mayafarrell21, “Apa negara sudah miskin @Don_dasco? Bukannya duit negara masih banyak, Rp11.000 T? Coba tanyain ke Pak @jokowi, dia naruk di mana tuh duit,” cuitnya.

Baca Juga: Kata DPR soal Foto Pakai ‘APD’ yang Dikritik Netizen, “Kita Nyumbang Lebih Banyak”

Terlepas dari itu, soal pemberlakukan ‘New Normal’ di Indonesia, berbagai elemen masyarakat juga telah menyampaikan kritik.

Salah satunya adalah Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal.

Ia menolak istilah ‘New Normal, karena meyakini konsep tersebut, tak akan berhasil untuk sektor industri.

Sebab, saat ini bahan baku (impor) untuk produksi jelas tidak ada.

“Fakta ini menjelaskan, kenormalan baru tidak akan efektif. Percuma saja menyuruh pekerja untuk kembali masuk ke pabrik,” kata Said.

“Karena tidak ada yang bisa dikerjakan, akibat tidak adanya bahan baku,” sambungnya, dilansir Antara, Kamis (28/5).

Ia juga mengatakan, tanpa adanya new normal, sudah banyak buruh yang mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK).