Jokowi Heran Tak Ada Aksi Unjuk Rasa yang Mendukung Pemerintah

Ngelmu.co – Presiden Joko Widodo mengungkapkan isi hat8nya terkait dengan aksi unjuk rasa yang terjadi selama ini di Indonesia. Jokowi menyebutkan bahwa aksi unjuk rasa mayoritas didominasi oleh pernyataan sikap tidak puas atau aspirasi yang belum tercapai, namun jarang sekali aksi unjuk rasa yang berupa aksi massa yang mendukung kinerja pemerintah.

Jokowi menyatakan bahwa tidak ada aksi unjuk rasa yang mengapresiasi atas kinerja pemerintah yang telah gencar melakukan pembangunan. Jokowi menginginkan agar sekali-kali aksi unjik rasa yang digelar itu bertujuan untuk menyuarakan apresiasi atas kinerja pemerintah.

Jokowi memberikan contoh aksi unujuk rasa yang mengapresiasi kinerja pemerintah, seperti terkait diambil alihnya Blok Rokan yang berpuluh-puluh tahun dikelola oleh Chevron. Selain itu, kata Jokowi, bisa juga mengadakan aksi unjuk rasa terkait Blok Mahakam yang dulunya dipegang Total dan Inpex, kini dikelola oleh Pertamina.

Baca juga: Kunjungi Pasar Anyer, Jokowi: Harga-harga Stabil

Atau, yang terbaru, ujar Jokowi, aksi unjuk rasa terkait dengan keberhasilan pemerintah dalam menyelesaikan negosiasi kontrak karya dengan PT Freeport Indonesia yang pada akhirnya mau melepas 51 persen kepemilikan kepada pihak nasional.

Jokowi menyebutkan bahwa dirinya memang ingin didemo tapi demo yang mendukung kinerja pemerintahan.

“Mendukung agar Freeport diambil oleh pemerintah. Mahakam sudah diambil 100 persen, tapi pada diam. Padahal, saya tunggu-tunggu tapi pada diam,” ujar Presiden Jokowi saat pidato di Gor Maulana Yusuf, Serang, Banten, Sabtu (3/11), dikutip dari Jawa Pos.

Dengan bukti-bukti dari hasil kinerja pemerintah tersebut, Presiden Jokowi masih heran kenapa dirinya masih saja dituduh antek asing. Padahal, curhat Jokowi, semua yang dilakukannya untuk rakyat Indonesia.

Jokowi mencurahkan isi hatinya bagaimana begitu alot dan sulitnya pemerintah memaksa PT Freeport Indonesia untuk melepas saham mayoritasnya kepada Indonesia. Bahkan, Jokowi menyebutkan bahwa begitu banyak tekanan yang diberikan kepada dirinya dan pemerintah.

“Negosiasi alot, ditekan kanan, ditekan kiri, ditekan atas, ditekan bawah. Untung saya orangnya sabar. Ditekan-tekan ya saya diam saja, sama kadang-kadang ngelus dada,” kata Jokowi.