Jokowi: Tak Ada yang Demo Mendukung jadi Kadang-kadang Merasa Sendirian

Presiden Jokowi hadiri penutupan Festival Bintang Vokalis Qasidah Nasional 2018 , Kamis (29/11). (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)

Ngelmu.co – Presiden Joko Widodo, Jokowi, curhat terkait tidak adanya demo di depan istana untuk memberikan apresiasi pada dirinya. Akibat hal itu, Jokowi mengatakan bahwa kadang-kadang ia merasa sendirian.

Pada saat memberikan pidato di penutupan Festival Vokalis Qasidah Nasional di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Kamis (29/11), Jokowi menyatakan setelah 40 tahun dikuasai oleh perusahaan Amerika Serikat, kini saham PT Freeport berhasil dikuasai pemerintah sebesar 51 persen. Selain itu, Jokowi mengatakan bahwa pemerintah juga berhasil menguasai 100 persen saham Blok Rokan yang dulu dipegang Chevron, Amerika Serikat. Jokowi juga mengatakan bahwa pemerintahan di bawah kepemimpinannya berhasil memiliki 100 persen saham Blok Mahakam.

Baca juga: Data-Data Kegagalan Jokowi Terkait Infrastruktur

Akan tetapi atas apa yang telah dilakukan pemerintahannya, Jokowi merasa sedih. Sebab, curhat Jokowi, tidak ada yang demo di depan Istana untuk mengapresiasi kinerjanya. Bahkan, Jokowi mengungkapkan dirinya malah dituduh sebagai antek asing oleh sebagian masyarakat.

“Freeport 40 tahun. Dikelola oleh Amerika. Sekarang sudah 51 persen kita ambil mayoritas. Tapi saya lihat, saya kok enggak ada yang demo di depan Istana. Demo mendukung. Saya tunggu-tunggu kok enggak ada demo mendukung. Saya kadang-kadang merasa sendirian. Apa saya, apa masih ada berpikiran (saya) antek asing? Saya kadang berpikirnya seperti itu. Tapi saya selalu khusnuzon sajalah. Selalu berprasangka baik saja. Oh mungkin saya belum bercerita banyak ke masyarakat sehingga banyak yang belum tahu,” kata Jokowi, dikutip dari Kumparan.

Padahal Jokowi menjelaskan bahwa Blok Rokan saat masih dikuasai asing, berpuluh tahun dipegang Perancis dan Jepang, pemerintahan saat itu tidak disebut sebagai antek asing.