Berita  

KAMMI Kota Bekasi Bagikan Masker, Beras, Hingga Makanan ke Warga

KAMMI Kota Bekasi

Ngelmu.co – Menggelar aksi sosial, puluhan mahasiswa kota Bekasi, yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), membagikan 1.000 masker, beras, hingga makanan siap santap, untuk warga setempat.

Gerakan itu dilakukan sebagai wujud kontribusi aktif serta upaya para mahasiswa kota Bekasi, memutus mata rantai penularan virus Corona.

Pasalnya, saat ini semakin banyak pasien yang terbukti positif COVID-19, meski awalnya tak memiliki gejala apa pun.

KAMMI kota Bekasi, juga bantu mengedukasi masyarakat. Mereka menyampaikan, jika imbauan yang diberikan oleh pemerintah, tak lagi bisa di-anggap remeh.

Arif, Ketua Umum KAMMI kota Bekasi, menyadari jika peran mahasiswa sangat penting, untuk bantu menyampaikan imbauan pemerintah, lewat gerakan nyata.

“Penyebaran virus Corona ini, sudah tidak bisa di-sepelekan. Maka dari itu, harus ada kerja sama antara masyarakat dan pemerintah, baik pusat maupun daerah,” tuturnya.

Di Bekasi sendiri, penyebaran COVID-19, hingga Sabtu (11/4), sudah mencatatkan 95 orang positif terinfeksi.

Angka tersebut, naik 25 orang, sejak 9 April lalu, yang hanya melaporkan 70 orang terinfeksi.

“Saya rasa, pemerintah harus lebih tegas dalam hal menangani penyebaran COVID-19 ini,” kata Arif.

“Apalagi nanti, mulai Rabu (15/4), Bekasi akan melaksanakan PSBB. Pemerintah harus berperan aktif mengerahkan personel keamanan, untuk menertibkan masyarakat Kota Bekasi yang ‘nakal’,” pungkasnya.

Baca Juga: Rahasia Sukses Vietnam Perangi Corona, “Ikuti Cara Rasulullah”

Selain mengharapkan pemerintah daerah lebih aktif dalam hal pengawasan serta pengamanan, KAMMI kota Bekasi, juga meminta penyelesaian masalah terdampak COVID-19, seperti persoalan sosial hingga ekonomi masyarakat.

Seperti beberapa kasus yang muncul di masyarakat, yakni penolakan jenazah pasien hingga perawat yang terjangkit COVID-19, “Sangat di-sayangkan.”

Begitupun dengan masalah perekonomian, KAMMI kota Bekasi mengingatkan, hal itu sangat di-rasakan oleh pegawai harian, pedagang, hingga pengemudi ojek daring.

Sebab, pandemi ini, jelas sekali dampaknya, bagi mereka yang bekerja mencari nafkah harian, dan tak memiliki tabungan.