Berita  

Kapal Ikan Asing Justru Semakin Bertambah, Usai Jokowi Kunjungi Natuna

Ngelmu.co – Presiden Joko Widodo, telah melakukan kunjungan kerja ke Pulau Natuna, sembari menegaskan jika kedaulatan NKRI tak bisa ditawar, Rabu (8/1) lalu.

“Kita punya kabupaten di sini, ada bupatinya, dan ada gubernurnya, bahkan penduduk kita di sini ada 81 ribu, jadi tidak ada yang perlu didebatkan lagi,” kata Jokowi.

Namun, pasca kunjungannya itu, fakta yang ditemukan di lapangan justru mengejutkan.

Pasalnya, pelanggaran perbatasan di perairan Natuna oleh kapal ikan asing (KIA), masih berlangsung. Bahkan, jumlah KIA kini justru semakin bertambah.

Hal ini dungkapkan oleh Panglima Komando Gabungan Wilayah I (Pangkogabwilhan) Laksdya TNI Yudho Margono.

Ia menyampaikan laporan berdasarkan pantauan udara yang dilakukan TNI dengan pesawat intai maritim Boeing 737 AI-7301.

Dari pemantauan tersebut, pihaknya menemukan sekitar 30 KIA yang masih menduduki Laut Natuna bagian utara.

“Saat ini KIA tersebut bukan malah berkurang, melainkan semakin bertambah dan jumlahnya sekitar 30 KIA,” tutur Yudho, seperti dilansir Kompas, Sabtu (11/1).

Baca Juga: Ketika Cina Jadi Pencuri Ikan Natuna Sekaligus Pengekspor Ikan ke RI

Ia pun langsung menginstruksikan tiga kapal perang, di antaranya KRI Karel Satsuit Tubun (KST) 356, KRI Usman Harun (USH) 359, dan KRI Jhon Lie 358, untuk melakukan upaya pengusiran.

Yudho mengaku, akan menggunakan langkah persuasif terlebih dulu, untuk mengusir puluhan KIA itu.

Pihaknya sudah berkomunikasi dengan kapal Coast Guard China, agar KIA segera meninggalkan wilayah Indonesia.

Namun, jika upaya persuasif kembali tak dihiraukan, Yudho menegaskan, akan melakukan penegakan hukum sesuai ketentuan yang berlaku.

“Jika kapal-kapal asing tersebut tetap tidak keluar dari wilayah Indonesia, maka dilaksanakan penegakan hukum, kapal-kapal tersebut ditangkap dan diproses secara hukum,” pungkas Yudho.