Berita  

Kata HNW soal Pelempar Molotov ke Masjid Diduga Gangguan Jiwa

HNW Molotov Masjid Cengkareng

Ngelmu.co – Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid (HNW), menyoroti kasus pelemparan bom molotov oleh pria paruh baya (D), ke Masjid Al-Istiqomah, yang berlokasi di Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat.

Pasalnya, anak pelaku menyebut, sudah sekitar 10 tahun sang ayah mengidap gangguan jiwa.

“Padahal yang bersangkutan bisa naik notor, bawa ‘molotov’, dan melemparkannya ke Masjid. Disebut ‘gila’ adalah modus lama. Harusnya biarkan pengadilan memutuskan. Agar teror seperti itu tak terjadi lagi.”

Demikian tegas politikus PKS itu, melalui akun Twitter pribadinya, @hnurwahid, Senin (28/12) kemarin.

Menurut pengurus masjid, saat kejadian, D (56), juga tampak cukup waras.

Saefullah selaku Bendahara DKM Masjid Al-Istiqomah, mengaku bertemu anak pelaku di Mapolsek Cengkareng dan Mapolres Jakarta Barat.

“Kata anaknya, kurang lebih 10 tahun [D] gangguan jiwa,” tuturnya, di Jalan Kamal Raya, Cengkareng, Jakbar, mengutip Republika, Ahad (27/12).

“Katanya lagi, [D] sempat telanjang di Bundaran Kemal. Anaknya bilang, [D] juga sempat dirawat di rumah sakit jiwa, tapi suratnya tidak bisa tunjukkan,” sambung Saefullah.

Saefullah mengatakan, saat penangkapan, pelaku yang nampak waras, mulai bicara tak beraturan ketika pengurus masjid bertanya kepada yang bersangkutan di dalam sekretariat.

Namun, lanjutnya, pelaku sempat mengaku telah melempar bom molotov ke masjid.

“Mengakui, ‘Ya, itu inisiatif saya sendiri’,” beber Saefullah.

Pelaku (D)

Sekretaris DKM Masjid, Zainal Abidin, juga menyampaikan hal serupa.

Saat pengurus masjid dan jemaah berusaha menangkap, pelaku emosi.

Tetapi ketika masuk ke ruang sekretariat, D, mulai grogi, “Jadi kayak psikisnya (berubah) gimana. Sudah mulai ngaco, segala omongannya,” kata Zainal.

Baca Juga: Fakta-Fakta Pelemparan Bom Molotov di Masjid Cengkareng

Sebagai informasi, peristiwa terjadi sekitar pukul 19.39 WIB–menjelang sholat Isya.

Bom molotov yang D lempar, sempat memunculkan kobaran api di pekarangan masjid. Syukurnya, tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.

Majelis Ulama Indonesia (MUI), juga telah mengimbau masyarakat, baik Muslim pun non-Muslim, agar senantiasa menjaga tempat ibadah.

“Kejadian ini sangat kita sesalkan, baik dilakukan oleh Muslim maupun non-Muslim,” kata Ketua Komisi Dakwa Pengembangan Masyarakat MUI, KH Cholil Nafis, secara tertulis, Ahad (27/12).

“Kita harusnya melindungi, menjaga seluruh rumah ibadah yang ada di Indonesia, karena itu legal secara hukum,” imbuhnya.

Maka Nafis pun berharap, masyarakat Indonesia, berhenti melakukan tindakan-tindakan tidak terpuji terhadap masjid pun tempat ibadah lainnya.

Apalagi sampai berbuat kriminal, seperti melempar bom molotov.

“Jangan sampai kita melakukan tindakan-tindakan tidak terpuji, bahkan kriminal, di rumah ibadah,” tegas Nafis.

“Kami berharap, masing-masing dapat menjaga dan bisa mengantisipasinya,” pungkasnya.