Kata Turki dan Jerman soal Oezil Pensiun dari Timnas Jerman

Timnas Jerman

Ngelmu.co – Keputusan gelandang Arsenal Mesut Oezil untuk gantung sepatu, pensiun, dari Timnas Jerman, menuai pro-kontra. Turki dan Jerman pun menanggapi keputusannya itu.

Mesut Oezil mendapat dukungan dan pujian dari politisi Turki, yang merupakan negara leluhur pemain 29 tahun itu.

Dilansir dari Deutsche Welle, Menteri Keadilan Turki Abdulhamit Gul menyatakan pujiannya terkait langkah Oezil yang gantung sepatu dari Timnas Jerman karena melawan virus fasisme. Pujian itu diungkapkan melalui akun Twitter miliknya.

“Saya mengucapkan selamat kepada Mesut Oezil yang meninggalkan timnas setelah ‘mencetak gol’ paling indah melawan virus fasisme,” tulis Abdulhamit Gul melalui akun Twitter miliknya seraya mengunggah foto Oezil dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

Baca juga: Diperlakukan Rasialis Karena Selfie Dengan Erdogan, Mesut Oezil Pensiun dari Timnas Jerman

Menteri Olahraga Turki Mehmet Kasapoglu memiliki reaksi serupa juga seperti yang ditunjukkan Abdulhamit Gul. Menurut Kasapoglu, pengunduran diri Oezil dari Timnas Jerman merupakan salah satu bentuk sikap yang terhormat dan menyatakan mendukung keputusan Oezil tersebut.

“Kami dengan tulus mendukung sikap terhormat yang telah diambil saudara kita, Mesut Oezil,” tutur Kasapoglu.

Sedangkan di lain tempat, kondisi sedikit berbeda terjadi di Jerman. Ada yang mendukung keputusan Oezil gantung sepatu dari Timnas Jerman, tetapi ada juga yang tetap mencemoohnya.

Adapun yang mendukung keputusan Oezil gantung sepatu dari Timnas Jerman, salah satunya adalah juru bicara Kanselir Jerman Angela Merkel, Ulrike Demmer, yang menilai Oezil telah memberikan banyak kontribusi untuk Timnas Jerman.

“Dia adalah pemain sepak bola yang telah berkontribusi banyak untuk tim nasional. Kini dia membuat keputusan yang harus dihormati,” kata Demmer.

Selain itu, Menteri Kehakiman Jerman, Katarina Barley menyatakan pensiunnya Oezil dari timnas patut dijadikan pelajaran.

“Ini adalah tanda peringatan ketika seorang pesepakbola besar Jerman seperti Mesut Oezil tidak lagi merasa diinginkan di negaranya karena rasisme, dan tidak merasa diwakili oleh DFB,” tutur Barley.

Sedangkan, Wakil Ketua partai sayap kanan AfD, Wiebke Muhsal, memiliki pandangan yang berbeda mengenai kontribusi Oezil selama ini. Wiebke Muhsal menilai bahwa Oezil tidak memiliki kontribusi untuk Jerman.

“Dan dari semua hal, Oezil mengeluh tentang tidak tidak dihormati!? Sejauh ini saya belum bisa mengenali komitmen Oezil untuk Jerman, atau menghormati simbol-simbol identifikasi seperti lagu kebangsaan Jerman,” cuit Muhsal melalui akun Twitter.