Keaslian Surat Suara yang Tercoblos 01 Dipertanyakan, Panwaslu: ASLI PAK

Ngelmu.co – Beredarnya berita tentang surat suara yang sudah tercoblos di Selangor, Malaysia, membuat sebagian pihak mempertanyakan, apakah tumpukan kertas-kertas tersebut asli atau tidak. Melalui Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), dengan tegas Panitia Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu) pun menjawab keraguan tersebut, “ASLI PAK”.

Melansir CNN dan Detik, pihaknya membenarkan jika surat suara itu memang sudah tercoblos untuk nomor urut 01, Jokowi-Ma’ruf, sebagai calon presiden dan wakil presiden. Sementara untuk pileg, tercoblos dari partai Nasdem, yakni DPR nomor urut 3, serta Nasdem nomor urut 2 dan Demokrat nomor urut 3, untuk caleg DKI Dapil II.

Anggota Bawaslu, Mochammad Afifuddin memastikan jika mereka sudah memeriksa kebenaran hal tersebut ke Panwaslu Kuala Lumpur.

“Apakah peristiwa tadi terjadi, ya. Tapi apakah surat suara dan lain-lain dalam keterangan konfirmasi jajaran kami, yaitu Panwaslu Luar Negeri, dipastikan dijawab dengan huruf tebal dan ber-font besar, maksudnya sedikit jengkel, ‘ASLI, PAK’,” jelasnya, di Kantor Bawaslu, Jakarta, Kamis (11/4).

Namun, Afif menegaskan jika Bawaslu akan tetap melakukan investigasi bersama KPU, Jumat (12/4). Komisioner KPU Ilham Saputra dan Hasyim Asy’ari didampingi Anggota Bawaslu, Ratna Dewi Petalolo pun berangkat ke Malaysia untuk menindaklanjuti kasus ini.

Bawaslu akan menulusuri, siapa pemilik tempat yang menjadi lokasi penyimpanan surat suara sudah tercoblos 01 itu. Pihaknya juga akan menyelidiki penyebab keluarnya tumpukan surat suara tersebut dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI), Kuala Lumpur jika benar asli cetakan KPU.

“Jika kemudian ditemukan bukti lain, dan lain-lainnya, maka kami akan sikapi sesuai dengan aturan dan Undang-Undang yang berlaku,” tegasnya.

Menurut Afif, Pemilu di Malaysia memang masuk kategori rawan, karena sebagian besar dilakukan lewat pos, yakni sebanyak 319.293 orang memilih lewat pos. Sementara 112.536 orang lewat Kotak Suara Keliling (KSK), dan 127.044 orang lainnya, menyoblos di TPS luar negeri.

“Kerawanan pemilih di pos lebih tinggi dibanding yang lain. Apakah surat suara sampai ke PO box atau ke alamat yang bersangkutan? Karena, beberapa kejadian diduga, dulu itu belum tentu sampai, tapi kembali ke KBRI,” ungkap Afif.

Sebelumnya, beredar video berdurasi 44 detik di media sosial, yang memperlihatkan proses penggerebekan serta penemuan surat suara tercoblos. Namun, Ketua KPU, Arief Budiman menyatakan jika masyarakat tidak perlu berlebihan dan terburu-buru dalam menentukan sikap atas peristiwa ini.

“Jangan dilihat ini sesuatu yang berlebihan, biasa aja. Kami kalau ada kejadian seperti ini juga langsung cepat, dan kami minta mereka melakukan pemberitahuan, tapi karena ini menyangkut beberapa hal yang bisa sangat sensitif, karena berada di negara lain, maka kami melakukan pengecekan dengan sangat hati-hati,” tandasnya.