Kelahiran Nabi Muhammad dan 5 Peristiwa Istimewa yang Mengiringinya

Kelahiran Nabi Muhammad

Ngelmu.co – Kelahiran Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, merupakan rahmat agung bagi manusia, pun alam semesta. Sebagaimana tertuang pada Qur’an surah Al-Anbiya, ayat 107.

وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ

“Dan tiadalah Kami mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.”

Sebagai Muslim yang mencintai Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, kita perlu mempelajari segala hal tentang Islam.

Termasuk sejarah, lima peristiwa yang mengiringi kelahiran Nabi Muhammad, pada Senin, 12 Rabi’ul Awal, Mekkah.

Melansir dari berbagai sumber, berikut lima peristiwa menakjubkan yang mengiringi kelahiran Nabi Muhammad:

Satu terjadi sebelum Rasulullah lahir, sementara empat lainnya terjadi setelah beliau lahir.

Kehancuran Pasukan Gajah

Rasulullah, lahir pada tahun Gajah, penyebutan demikian, karena saat itu, Abrahah, membawa pasukan bergajah untuk menyerang Ka’bah.

Abrahah, merupakan penguasa Yaman, yang membangun gereja besar–Kota Shan’a–dengan maksud agar orang-orang berkunjung ke sana, hingga mendatangkan pemasukan.

Ia, ingin menggeser kedudukan Ka’bah, yang senantiasa ramai, kedatangan orang dari seluruh penjuru Arab.

Namun, harapan Abrahah, tak kunjung jadi nyata. Bangunan megah itu tidak juga ramai pengunjung.

Orang-orang Arab, tetap mengunjungi Mekkah, mendekati Ka’bah, karena memiliki nilai historis tinggi. Terlebih saat musim haji.

Syaikh Mahmud Al Mishri dalam Sirah Rasulullah, menyebut, seorang laki-laki Arab dari Bani Kinanah, masuk gereja tersebut, dan meletakkan kotoran.

Hal itu yang kemudian memicu kemarahan Abrahah, hingga ingin menghancurkan Ka’bah.

Ia, menyiapkan pasukan berjumlah besar yang sebagiannya mengendarai gajah.

Dengan sombong dan pongah, mereka menghampiri Mekkah. Tujuannya hanya satu, menghancurkan Ka’bah.

Berhasil?

Orang-orang Mekkah yang mendengar kabar itu memang merasakan ancaman besar.

Pasukan bergajah, terasa bukan tandingan mereka. Bahkan, pemimpin Mekkah, Abdul Muthalib, pun tak bisa berbuat banyak.

Ia, menyerahkan perlindungan Ka’bah, sepenuhnya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Apalagi setelah mengetahui, Abarah, menjarah 200 untanya.

Tetapi Abdul Muthalib, tetap menemui Abrahah, dan meminta ia, mengembalikan untanya.

“Kamu datang hanya untuk meminta untamu kembali? Lalu bagaimana dengan Ka’bah yang akan kuhancurkan?”

Tanya Abrahah, yang heran dengan sikap kakek dari Nabi Muhammad itu.

“Unta itu milikku, maka aku memintanya kembali. Sedangkan Ka’bah itu milik Allah, maka Ia, sendiri yang akan melindunginya,” jawab Abdul Muthalib.

Mendengar itu, Abrahah, justru semakin pongah, karena merasa tak ada yang mampu melawannya. Ia, pun mengembalikan unta Abdul Muthalib.

Namun, belum sampai Mekkah, berbondong-bondong, burung datang dari arah laut.

Burung-burung itu membawa batu-batu panas, dan menjatuhkannya ke pasukan Abrahah.

Mereka pun jatuh bergelimpangan. Tewas mengenaskan.

Abrahah, saat itu tidak langsung mati terkena batu. Namun, ia mengalami luka parah.

Ketika dalam perjalanan ke Yaman, kondisinya pun semakin melemah, hingga akhirnya tewas dengan dada terbelah. Jantungnya keluar.

Cahaya saat Kelahiran Nabi Muhammad

Pada hari kelahiran Nabi Muhammad, muncul cahaya yang mengarah istana-istana Syam, dan meneranginya.

Jika peristiwa gajah, Allah, abadikan dalam Qur’an surat Al-Fil, keluarnya cahaya ini Ibnu Sa’ad dan Imam Ahmad, riwayatkan.

Ibnu Sa’ad, meriwayatkan bahwa Aminah–ibunda Rasulullah–berkata, “Setelah bayiku lahir, aku melihat ada cahaya yang keluar dari jalan lahirnya, menyinari istana-istana Syam.”

Imam Ahmad, pun meriwayatkan dari Al Irbadh bin Sariyah, dengan riwayat yang hampir sama.

Peristiwa ini mengisyaratkan, bahwa kelak, agama Islam yang Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, bawa, akan sampai ke Syam, yang saat itu masih berada dalam kekuasaan Romawi.

Faktanya? Kini kita dapat melihatnya dari sejarah. Syam, menjadi negeri Muslim. Baitul Maqdis, bebas pada masa khalifah Umar bin Khattab.

Bahkan Damaskus, menjadi ibu kota khilafah Bani Umayyah, dan hingga saat ini, Suriah, Lebanon, juga Palestina, menjadi negeri-negeri Muslim.

Ibu Persusuan Nabi Muhammad Alami Keajaiban

Beberapa keajaiban, juga menimpa Halimah As-Sa‘diyah, ibu persusuan Nabi Muhammad.

Kala itu, serombongan wanita dari bani Sa‘id, datang guna mencari bayi yang akan mereka susui, demi mendapat upah. Termasuk Halimah.

Sang suami, mengantarnya beserta bayi mungil mereka. Namun, dua hari berada di Mekkah, Halimah, belum juga mendapat bayi.

Tersisa, hanyalah bayi bernama Muhammad bin ‘Abdullah.

Rupanya, bayi yang satu ini tak menjadi pilihan para wanita bani Sa‘id lainnya, karena ia seorang yatim.

Mereka berpikir, harapan mendapat upah dari menyusuinya, tak akan terpenuhi.

Tetapi karena Halimah, tak mau pulang dengan tangan kosong, akhirnya ia dan suami, sepakat untuk mengambil bayi yatim bernama Muhammad, itu.

Tak terduga, begitu sang bayi ia terima, lalu membuka kain bungkusnya, Halimah, merasa takjub.

Sebab, wajah sang bayi bercahaya. Ia, pun kagum, karena baru kali itu mendapat bayi luar biasa.

Bahkan ketika menyusui sang bayi, air susu Halimah, mengalir deras.

Unta yang mereka tumpangi, semula kurus, tetapi seketika menjadi gemuk dan kuat, dalam menempuh perjalanan.

Sejak itu, keberkahan pun berlimpah, tidak hanya kepada keluarga Halimah, tetapi juga kepada kabilahnya.

Kelahiran Nabi Muhammad, 14 Balkon Istana Kisra Runtuh

Pada saat kelahiran Nabi Muhammad, Al Baihaqi, meriwayatkan runtuhnya 14 balkon istana Kisra.

Peristiwa ini seakan memberi isyarat, bahwa nantinya, Persia, pun akan jatuh.

Kenyataannya demikian. Persia, runtuh usai peperangan terakhir, yakni perang qadisiyah.

Api Sembahan Majusi Padam

Api milik negeri Persia, yang selalu menjadi sembahan kaum Majusi, juga padam seketika. Padahal, api itu sudah seribu tahun lamanya, selalu menyala.

Seiring dengan kejadian itu, air danau Sawa, pun surut. Lembah Samawah, kebanjiran.

Sejumlah mata air yang mengering, membuat Kisra, dan rakyatnya, kebingungan.

Seorang kepercayan Kisra, bernama al-Mubidzan, bahkan bermimpi melihat unta-unta bermuatan berat, menuntun kuda-kuda bagus.

Unta-unta itu, berjalan mengarungi sungai Tigris dan Eufrat, untuk kemudian menyebar ke sejumlah bagian negeri.

Menurut penafsiran, sebuah peristiwa besar di penjuru Arab, akan terjadi. Peristiwa tersebut, tak lain merupakan kelahiran Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.

Jin Tak Lagi dapat Mengintip Berita Langit

Setelah kelahiran Nabi Muhammad, kaum jin, tak lagi bisa mengintip berita langit, sebagaimana pengakuan kaumnya sendiri, termaktub dalam Al-Quran.

“Dan sesungguhnya kami telah mencoba mengetahui (rahasia) langit, maka kami mendapatinya penuh dengan penjagaan yang kuat dan panah-panah api, dan sesungguhnya kami dahulu dapat menduduki beberapa tempat di langit itu untuk mendengar-dengarkan (berita-beritanya).

Tetapi sekarang, siapa saja yang (mencoba) mendengar-dengarkan (seperti itu) tentu akan menjumpai panah api yang mengintai (untuk membakarnya).” (QS. Al-Jin: 8-9).

Sebelumnya, mereka dengan mudah mendapatkan kabar dan perintah langit, untuk kemudian menyebarkannya pada juru ramal pun tukang sihir.

Namun, setelah Nabi Muhammad, lahir, Allah, meminta langit terhalang dari setan, serta penuh dengan penjagaan malaikat pun panah-panah api.

Sehingga mereka, tak lagi dapat mendengarnya. Sebagaimana keriwayatan, tatkala tidak bisa mengakses informasi langit, kaum jin, berkumpul dan melaporkan kejadian itu kepada Iblis.

Iblis, dengan cepat mengintruksikan agar kaumnya menyebar ke seluruh bumi, dari barat hingga timur, seraya memastikan apa yang sebenarnya terjadi.

Dari hasil pengamatan, mereka mengetahui, bahwa Mekkah, memiliki bayi yang tengah dikerumini malaikat.

Bayi itu mengeluarkan sinar, dan memancar ke langit. Para malaikat pun menyampaikan salam kepada panutan alam yang baru saja lahir itu.

Iblis, menyesalkan hal itu. Sebab, panutan alam telah datang. Artinya, rahmat bagi umat manusia akan terlimpahkan.

Sehingga pantas, menurutnya, jin dan setan, terhalang naik ke langit, dan mencuri informasi.

Demikian sejarah kelahiran Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, serta peristiwa istimewa yang mengiringinya.

Wallahu a’lam.