Berita  

Kembali Adakan Lomba Kartun Nabi Muhammad, Geert Wilders Merasa Benar

Lomba Kartun Nabi Muhammad

Ngelmu.co – Anggota parlemen Belanda dari kubu sayap kanan-jauh, Geert Wilders, merasa langkahnya mengadakan lomba kartun Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, Ahad (29/12) kemarin, adalah hal yang benar.

Kontroversi Lomba Kartun Nabi Muhammad

Meskipun beberapa jam kemudian, ia mengakhiri kompetisi, kekonyolan Wilders telah mengundang kekecewaan dari berbagai pihak.

Sebab, ia tetap melampirkan kartun milik pemenang dari kontes kontroversial tersebut.

“Dalam waktu 4 jam, kompetisi ini menjadi berita dunia, melalui ANP, Reuters, dan media lainnya. Tidak ada kebebasan berekspresi. Pengecut terbuka. Misi tercapai. Kontes berakhir,” tulis @geertwilderspvv, Senin (30/12).

Cuitannya itu pun mendapat berbagai komentar dari pengguna media sosial Twitter.

Niels van Ooijen: Saya sering setuju dengan Anda Geert, tapi saya pikir kali ini tidak. Sebagai seorang ateis, saya menghormati iman semua orang.

Orhan ORUÇ: Tak peduli seberapa pun usaha Anda merendahkan, kami akan semakin cinta Nabi Muhammad. laa ilaaha illallah Muhammad Rasulullah.

Mikail Çakır: Perlahan, orang-orang akan tahu sifat asli Anda, yang tidak berpolitik, tetapi menyebarkan kebencian, dan menciptakan ketakutan di tengah masyarakat.

Bahar Ãœnlsy: Islamofobia. Anda rasis dan menyedihkan.

Sezer: Sangat memalukan. Menertawakan apa yang menjadi kepercayaan (agama) lain tidak akan membuat Anda terlihat lebih beradab.

Kervanci: Hanya karena Anda seorang kafir, bukan berarti Anda berhak mengolok-olok agama lain. Anda merusak kedamaian dunia.

Baca Juga: Geert Wilders, Politisi Belanda Anti Islam yang Akun Twitternya Terancam Diblokir

Wilders seolah tak belajar dari pengalaman sebelumnya, di mana pada tahun 2018 lalu, ia telah memicu kontroversi, karena ajakan yang sama.

Kesalahan yang Berulang

Wilders menyebabkan massa berunjuk rasa, atas kekonyolannya mengadakan lomba serupa, dan baru membatalkan lomba, usai mendapat ancaman pembunuhan.

Di sisi lain, pengadilan Belanda telah memberikan hukuman 10 tahun penjara kepada seorang pria Pakistan, karena dianggap merencanakan pembunuhan.

Hingga di tahun 2019 ini, kader Partai untuk Kebebasan (PVV) itu, kembali mengundang pengikut Twitter-nya untuk mengirimkan kartun di tahun ini.

“#KebebasanBerbicara harus menang melawan kekerasan dan fatwa Islam,” tulisnya, seperti dilansir France 24, Ahad (29/12).

Pria berusia 56 tahun ini memang dikenal sebagai penghasut anti-imigran dan anti-Islam.

Namun, pernyataannya yang kerap menyerang Islam, justru membuatnya hidup aman di dalam rumah, karena adanya pengamanan 24 jam dari pemerintah Belanda.