Kisah Para Pemudik yang Terjebak Macet Berjam-jam

Ngelmu.co – Segala upaya telah dilakukan pemerintah demi mengurangi kepadatan di ruas tol. Sistem one way dan contraflow di jalan bebas hambatan itu sudah diberlakukan. Meski dapat sedikit mengurangi antrean dan kepadatan kendaraan, namun nyatanya, kemacetan lalu lintas masih saja dirasakan oleh masyarakat, terutama yang akan mudik ataupun balik dari kampung halamannya.

Kemacetan tersebut dipicu oleh volume kendaraan yang melintas di tol saat arus balik. Seperti yang dialami Yusmanto, pemudik asal Purwokerto, Jawa Tengah. Ia mengaku, bahwa dirinya sudah beberapa kali terjebak kemacetan panjang selama melakukan perjalanan balik ke Jakarta.

Yuswanto bercerita, bahwa ia berangkat dari kampung halamannya menuju Jakarta pada Sabtu 8 Juni 2019 sekitar pukul 18.00 WIB. Begitu masuk tol, ia langsung disambut kemacetan.

“Sepanjang perjalanan pulang ke Jakarta dari Purwokerto sudah padat merayap, kecepatan kendaraan tidak bisa lebih dari 30 Km/jam,” kata Yusman.

Menurutnya, ia telah menempuh perjalanan lebih dari 15 jam sejak berangkat dari Purwokerto hingga tiba di Kilometer 65 Dawuan, Tol Jakarta-Cikampek pada arus balik lebaran 2019.

“Sampai di Dawuan, Cikampek sekitar pukul 11.00 WIB, berarti sudah 15 jam sejak jam keberangkatan,” ucapnya.

Padahal, kata Yusman, saat arus mudik lebaran dari Jakarta menuju Purwokerto tidak ada hambatan sama sekali, bahkan terbilang lancar. Ia dan keluarga hanya butuh waktu sekitar 7 jam menempuh perjalanan Jakarta-Purwokerto.

“Waktu arus mudik lancar, hanya memakan waktu 7 jam,” ujarnya.

Sementara dari pantauan di lapangan, kepadatan arus balik lebaran masih terjadi di Tol Cipali dan Tol Cikampek menuju Jakarta.

Hal serupa juga dirasakan oleh Deni Andriansyah (35) pemudik yang juga terjebak macet di Jalan Utama Bogor-Sukabumi hingga 9 jam lebih. Dirinya mengisahkan sejak berangkat dari Bekasi pukul 04,00 WIB tiba di Sukabumi sekitar pukul 13,00 WIB.

“Dari Bekasi saya berangkat pukul 04,00 WIB, macet parahnya awalnya di keluar gerbang tol Bocimi. Untuk sampe ke Cicurug saja harus memakan waktu tiga jam,“ terang Deni kepada radarsukabumi.com saat berada di wilayah Cibadak.

Deni melanjutkan, setiba di Cicurug bukan malah lancar, kemacetan malah menjadi-jadi. Bahkan, untuk sampai ke jalur Cibadak harus berjam-jam lamanya, ia bercerita bahwa kemacetan terjadi disetiap pertigaan keluar masuk kendaraan dan pasar-pasar serta pusat keramaian di sejumlah titik.

“Titik kemacetan hampir disetiap pertigaan masuk keluar kendaraan, di pasar Cicurug, Parungkuda dan Cibadak. Sangat melelahkan mudik mengunakan jalan utama ini. Ada petugas sih, kata karena kendaraanya banyak mungkin macetnya susah diatasi. Ditambah lagi jalur puncak dialihkan ke jalan Sukabumi ini,“ jelasnya.

Hal senada dikatakan oleh Pipin Aripin (34) menurutnya ada tol bocimi belum membantu banyak kemacetan di Sukabumi. Buktinya dirinya harus berjam-jam berada dijalanan. Volume kendaraan yang tidak sebanding dengan ruas jalan serta banyaknya wisatawan menambah kemacetan semakin panjang.