Berita  

Klarifikasi Letjen Dudung atas Pernyataan ‘Semua Agama Benar’

Klarifikasi Letjen Dudung

Ngelmu.co – Setelah berbagai pihak menyikapi pernyataan ‘semua agama benar’, Pangkostrad Letjen TNI Dudung Abdurachman, memberikan klarifikasi.

Ia mengaku perlu mengatakan ‘semua agama benar’, ketika bicara di hadapan para prajurit.

Sebab, Dudung tak ingin prajurit di Kostrad, terjebak dalam fanatisme berlebihan.

Ia juga menekankan, bahwa pernyataan ‘semua agama benar’, berkaitan dengan kebangsaan.

Dudung berharap, prajurit di Kostrad dapat menjaga toleransi antarumat beragama.

Menurutnya, masing-masing pemeluk, pasti meyakini agamanya benar dan diterima Tuhan.

Dudung, menyampaikan klarifikasinya melalui layanan pesan, sebagaimana Ngelmu kutip dari JPNN, Jumat (17/9).

Berikut selengkapnya:

Innaddina indallahil Islam
Sesungguhnya agama [yang diridhai] di sisi Allah, hanyalah Islam.

Saya ini Panglima Kostrad, bukan ulama. Jika ulama mengatakan bahwa semua agama itu benar, berarti ia ulama yang SALAH.

Berbeda dengan saya sebagai Panglima Kostrad. Mempunyai anggota dari berbagai pemeluk agama yang berbeda.

Saya ingin anak buah saya, jangan sampai terpengaruh dengan pihak luar di dalam beribadah.

Hal ini agar tidak menimbulkan fanatisme yang berlebihan, kemudian menganggap agama tertentu paling benar, sementara agama lainnya salah.

Ucapan saya di markas Yonzipur 9/Para, Divif 1 Kostrad, Bandung, Senin (13/9/2021), semata-mata untuk menjaga toleransi antarumat beragama.

Sekaligus menciptakan kerukunan antarumat beragama, demi soliditas anggota Kostrad.

Masing-masing pemeluk agama, pasti meyakini agamanya benar dan diterima Tuhan.

Oleh karena itulah, bisa disimpulkan dari masing-masing agama, bahwa semua agama ‘di hadapan’ Tuhan, semua benar.

Sebelumnya, berbagai pihak telah menyikapi pernyataan Dudung, saat yang bersangkutan berkunjung ke Batalyon Zipur 9 Kostrad, Ujungberung, Bandung, Jawa Barat.

“Hindari fanatik yang berlebihan terhadap suatu agama, karena semua agama itu benar di mata Tuhan.”

Baik Menag Yaqut Cholil Qoumas, MUI, BPIP, Muhammadiyah, hingga PBNU, menyampaikan pandangannya masing-masing atas pernyataan tersebut.

Selengkapnya, baca di:

Baca Juga: