Opini  

Eep Saefulloh: Anies bisa Jadi Gubernur Luar Biasa, Kalau …

Gubernur Luar Biasa

Ngelmu.co – Menurut Konsutan Politik, Eep Saefulloh Fatah, Anies bisa jadi gubernur luar biasa, jika ia mampu memenuhi empat standar. Hal ini Eep sampaikan secara blak-blakan, saat hadir sebagai salah satu narasumber di acara Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (13/8) malam.

“Kalau empat standar (menjadi gubernur yang luar biasa) didekati menjelang akhir kepemimpinan Anies, pada saat itu kita baru bisa bilang, bahwa Anies memang gubernur luar biasa,” tuturnya, seperti dikutip Ngelmu.

Anies bisa Jadi Gubernur Luar Biasa

Eep menyebut, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, belum bisa dikatakan sebagai gubernur yang luar biasa.

Namun, Anies dapat memilih sendiri, apakah ia ingin dikenal cukup sebagai gubernur biasa, atau berusaha memenuhi empat standar, agar bisa menjadi gubernur yang luar biasa.

“Menjadi gubernur biasa, adalah menjadi gubernur dan memperjuangkan nasibnya sendiri untuk pemilihan yang akan datang,” ujar CEO PolMark Indonesia itu.

“(Sedangkan) gubernur yang luar biasa adalah gubernur yang memperjuangkan nasib generasi yang akan datang,” lanjutnya.

Maka, kalau Anies ingin menjadi sosok gubernur yang luar biasa, menurut Eep, Anies harus berjuang dari sekarang untuk membenahi Ibu Kota.

“Kalau Anies mau jadi gubernur luar biasa, berjuang dari sekarang, berhadapan dengan soal lingkungan hidup di Jakarta,” kata Eep.

“Misalnya, gubernur Anies melarang pemakaian plastik yang sekali pakai. Dahsyat sekali itu dampaknya untuk jangka yang sangat panjang,” imbuhnya memberikan contoh.

Sebelumnya, Eep menyebutkan empat standar yang dibutuhkan gubernur Jakarta, yakni harus bisa menjadi pemersatu, layak diteladani, memberi jalan keluar, dan memihak serta membela warganya.

“Seorang yang terbuka, tegas, dan sering berteriak, belum tentu pemersatu,” jelasnya.

“(Sedangkan) Gubernur Jakarta, kalau tidak layak diteladani, ya tidak bisa jadi gubernur,” tegas Eep.

Terakhir, kata Eep, Anies memang belum bisa disebut gubernur yang luar biasa, karena masa kerjanya belum berakhir.

“Kita tidak bisa sholat Ashar, pada saat (waktu) Dzuhur. Kita tidak bisa menilai Anies, pada saat dia belum merampungkan kerjanya,” pungkas Eep.