KontraS Ungkap Kejanggalan Tragedi Kanjuruhan yang Pihaknya Temukan

KontraS Kejanggalan Tragedi Kanjuruhan

Ngelmu.co – Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras), menemukan kejanggalan; terkait tragedi Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022) malam lalu.

Tragedi yang menewaskan 131 orang.

Para suporter yang menyaksikan pertandingan Arema FC vs Persebaya, berdesak-desakan demi bisa menyelamatkan diri.

Di dalam stadion, polisi yang bertugas telah menembakkan gas air mata ke tribune.

Setelah melakukan investigasi, Kontras mengaku telah mengantongi 12 temuan awal.

Salah satunya adalah keganjilan soal mobilisasi aparat di Kanjuruhan, termasuk Brimob yang membawa gas air mata.

“Kami menemukan bahwa, pengerahan aparat keamanan atau mobilisasi berkaitan dengan aparat keamanan yang membawa gas air mata itu dilakukan pada tahap pertengahan babak kedua.”

Demikian ungkap Kepala Divisi Hukum KontraS Andi Muhammad Rezaldi, dalam jumpa pers, Ahad (9/10/2022).

“Padahal dalam konteks atau situasi saat itu, tidak ada ancaman atau potensi gangguan keamanan. Jadi, ini kami melihat ada suatu hal yang ganjil.”

Apalagi, suporter yang hadir malam itu hanyalah Aremania.

Baca Juga:

KontraS juga menyoroti penembakan gas air mata yang langsung dilakukan, tanpa mengindahkan tahapan awal.

Andi mengutip Peraturan Kapolri Nomor 1 Tahun 2009, bahwa dalam hal penggunaan kekuatan, ada tahap-tahap awal yang harus dilakukan aparat, sebelum tiba pada keputusan untuk menembakkan gas air mata.

Terlebih, aparat menembakkan gas air mata itu ke tribune penonton; utamanya tribune selatan.

Titik di mana suporter pada area tersebut, tidak dalam keadaan ricuh.

“Dalam konteks kasus ini, tahapan-tahapan tersebut tidak dilalui oleh aparat kepolisian.”

“Apa saja tahapan yang harus dilalui? Pertama, misalnya melakukan penggunaan kekuatan yang memiliki dampak pencegahan,” tutur Andi.

“Kedua, ada juga [seharusnya] perintah lisan atau suara peringatan, tetapi hal itu tidak dilakukan,” jelasnya.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Ngelmu.co (@ngelmuco)

Masalah penggunaan gas air mata yang berujung tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, juga menyita perhatian dunia.

Sebab, ratusan nyawa–mereka yang berangkat dari rumah untuk menyaksikan pertandingan sepak bola–hilang.

Media asal Amerika, The Washington Post, bahkan melakukan investigasi terkait penggunaan gas air mata di tragedi Kanjuruhan.