Kotak Suara Terendam Lumpur, Ucapan Politikus Nasdem Akbar Faizal Dianggap Mendahului Tuhan

Ngelmu.co – Politikus partai Nasional Demokrat (Nasdem), Akbar Faizal menyatakan dengan yakin jika Pemilu 17 April 2019 akan berlangsung di musim kemarau, sehingga akan aman dari banjir. Maka, pemilihan kardus sebagai bahan dasar kotak suara, dianggap bisa menjadi penyelamat untuk negara dapat menghemat biaya. Maka, ia menyampaikan jika kemungkinan rusaknya kotak suara, tak perlu dikhawatirkan secara berlebihan.

Akbar menyampaikan hal ini dengan yakin di Indonesia Lawyers Club (ILC) episode ‘KOTAK SUARA KARDUS’, Selasa (18/12/2018) lalu. Dengan lantang dan pongah, Akbar menyuarakan celotehannya. Ia mati-matian membela kotak suara kardus kuat dan tak akan hancur.

Dalam video berdurasi 13.55 menit yang diunggah oleh akun YouTube ILC itu, di menit ke 9.05, Akbar menyatakan jika Pemilu 2019 yang akan dilaksanakan di bulan April ini, menjadi kunci keamanan, karena dilaksanakan di musim kemarau. Sehingga tidak akan terjadi banjir, dan semua pihak tak perlu khawatir kotak suara kardus akan rusak terkena air dan lain sebagainya.

“Apakah aman atau tidak kotak suara kardus? (Banyak pihak) yang mengatakan basah segala macam, memangnya kita melakukan Pemilu di bawah air apa?” ujar Akbar mengawali sesumbarnya.

“Pemilu akan dilaksanakan pada tanggal 17 April, dan pada saat itu sudah masuk masa kemarau, bukan lagi musim penghujan, melebih-lebihkan kekhawatiran itu,” imbuhnya yakin.

Namun, sayangnya pernyataan Akbar yang tegas dan penuh keyakinan itu, justru dijawab oleh hujan yang Allah turunkan, hingga kemudian 682 kotak suara yang tersimpan di gudang, Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor, rusak dan tak lagi bisa digunakan.

Kejadian ini seolah menjadi alat pembungkam kesombongan politikus Nasdem yang mendahului kuasa Tuhan itu.

“Ya betul, ada 680 kotak suara yang rusak. Sekarang sedang diinventatisir untuk penggantian. Yang rusak itu bagian bawah kotak suara karena terendam lumpur,” kata Ketua Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat KPUD Kabupaten Bogor, Heri Setiawan, saat dimintai konfirmasi, Senin (15/4/2019).

Ratusan kotak suara itu terendam lumpur yang masuk ke gudang, akibat hujan lebat. Bahkan, menurut Heri, hal tersebut juga membuat tembok gudang jebol, sehingga lumpur yang masuk semakin tak bisa dihindari.

“Jadi kemarin itu hujan sangat lebat, dan mengakibatkan tembok gudang jebol, karena limpasan air. Kemudian banyak air dan lumpur yang masuk ke dalam gudang. Karena memang gudang yang digunakan itu ‘kan bangunan tua, eks gedung PGRI,” jelasnya.

Warganet pun turut mengomentari kejadian ini melalui media sosial Facebook. Mereka menganggap Akbar sebagai sosok yang mendahulukan Tuhan.

Ita Prihastini: Mendahulukan Allah, Naudzubillah min Dzalik.
Wamoza: Contoh manusia takabur.
Agus Purwanto: Orang gimana temannya. Dulu, dua waktu belum pindah rumah, pembelaan pada rakyat bagus. Sekarang kok agar takabur, ya? Akhirnya dibuktikan deh sekarang ga kemarau.
Supandi Dani: Tuhan menjawab orang-orang yang takabur.