KPU Didesak Gelar Sesi Debat Capres Berbahasa Inggris

 

Komisi Pemilihan Umum mulai didesak untuk menggelar sesi debat berbahasa Inggris pada pemilihan presiden tahun 2018. Desakan ini mulai ramai di media sosial sejak duet calon presiden mendaftar ke KPU yaitu pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin dan Prabowo Soebianto-Sandiaga Salahudin Uno.

“Dipastikan Prabowo-Sandiaga jadi pemenang Pilpres 2019 jika penilaian utamanya debat pake bahasa Inggris,” ujar pendiri mikroblog Kompasiana, Pepih Nugraha di akun twitternya @pepih pada Minggu (12/8/2018) malam.

“Seru nih jika ada sesi Bahasa Inggri di debat pilpres, biar gak malu-maluin bangsa di kancah internasional,” ujar warganet lainnya, @Rico_cax.

Warganet lainnya, Alif Pratama menyarankan Jokowi untuk les Bahasa Inggris, “Om Jokowi saya Cuma ngasih saran dari sekarang les Bahasa Inggris, buat jaga-jaga aja siapa tahu bisa dipakai di debat pilpres.”

Namun ada juga yang tidak setuju dengan usulan debat berbahasa Inggris ini. Seperti yang dikatakan Rudi B Rosidi, “saya tidak setuju kalau debat Pilpres 2019 ada sesi menggunakan Bahasa Inggris. Itu sama saja mempermalukan Pak Jokowi dan Pak KH Ma’ruf Amin di hadapan publik.”
Untuk Prabowo kemampuan Bahasa Inggrisnya memang sudah teruji. Prabowo kerap tampil di luar negeri dengan berbahasa Inggris aktif, begitupun dengan Sandiaga Uno, doktor lulusan Amerika ini jelas-jelas sangat menguasai Bahasa Inggris.

Namun untuk Jokowi, beberapa kali ia tampak keteteran ketika harus tampil berbahasa Inggris. Ia kerap membawa teks pidato saat kunjungan keluar negeri. Begitupun saat menerima tamu asing, penerjemah tak pernah jauh dari sisinya.

Bagaimana dengan anda, apakah setuju jika debat Pilpres nanti ada sesi Bahasa Inggris?

(eas)