Berita  

Laporan soal Kerumunan Jokowi Ditolak, Koalisi Masyarakat: Kami Sangat Kecewa

Laporan Kerumunan Jokowi Ditolak

Ngelmu.co – KMAP [Koalisi Masyarakat Anti Ketidakadilan], mengaku kecewa karena Bareskrim Polri, menolak laporan pihaknya terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi), atas dugaan pelanggaran protokol kesehatan–dalam kunjungan kerja di Maumere, NTT [Nusa Tenggara Timur], Selasa (23/2) lalu.

“Kami sangat kecewa kepada pihak kepolisian yang tidak mau menerbitkan laporan atas laporan kami terhadap terduga pelaku tindak pidana pelanggaran kekarantinaan kesehatan yakni sang presiden.”

Demikian kata Koordinator KMAK Kurnia, di Gedung Bareskrim Mabes Polri, Jakarta Selatan, mengutip Tempo, Kamis (25/2).

“Dengan tidak diterbitkannya laporan polisi atas laporan kami, kami mempertanyakan asas persamaan kedudukan di hadapan hukum, apakah masih ada di republik ini?” imbuhnya.

Sebab, Kurnia menilai, kedatangan Jokowi yang menimbulkan kerumunan, telah melanggar prokotol kesehatan.

Padahal, menurutnya, kunjungan kerja seorang presiden, seharusnya terjadwal dengan baik.

“Sudah sepatutnya me-mitigasi adanya kerumunan pada saat kunjungan kepresidenannya,” tutur Kurnia.

Baca Juga: Koalisi Masyarakat Akan Laporkan Kerumunan Jokowi di NTT ke Polisi

Sebelumnya, KMAK menyampaikan alasan pihaknya hendak melaporkan peristiwa kerumunan Presiden Jokowi di Maumere, NTT.

“Jokowi sebagai pimpinan rakyat, malah membuat kerumunan dan abai terhadap protokol kesehatan, dengan melemparkan bingkisan dari atas mobil,” ujar Kurnia.

Pelaporan mereka, berangkat dari video bedurasi 30 detik yang beredar luas di media sosial.

“Menampakkan seseorang yang patut diduga Presiden Jokowi. Di atas kendaraan, di tengah kerumunan yang sangat ramai, serta membagikan souvenir/gift. Padahal, kita sedang mengatasi bencana berupa pandemi.”

Secara terpisah, pihak Istana Kepresidenan telah menjawab peristiwa ini, “Benar, itu video di Maumere,” kata Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin.

Ia pun menjelaskan, bahwa setibanya di lokasi, presiden dan rombongan melanjutkan perjalanan ke Bendungan Napun Gete.

“Saat dalam perjalanan, masyarakat sudah menunggu rangkaian di pinggir jalan,” beber Bey, Selasa (23/2) lalu.

“Saat rangkaian melambat, masyarakat maju ke tengah jalan, sehingga membuat iring-iringan berhenti,” sambungnya.

Menurut Bey, masyarakat Maumere, spontan menyambut kedatangan Jokowi.

Dari atap mobil, Jokowi pun menyapa balik para warga di sana.

“Dan kebetulan mobil yang digunakan Presiden, atapnya dapat dibuka,” tutur Bey.

“Sehingga Presiden dapat menyapa masyarakat, sekaligus mengingatkan penggunaan masker,” imbuhnya.

Bey juga membeberkan, bahwa dalam video yang beredar, Jokowi nampak mengingatkan masyarakat soal masker.

“Saat menyapa pun, Presiden mengingatkan warga untuk menggunakan masker dengan menunjukkan masker yang digunakannya,” ujarnya.

Lebih lanjut, Bey juga menjelaskan soal suvenir yang diberikan kepada warga.

Hal tersebut adalah bentuk respons spontan Jokowi. Masker juga menjadi salah satu isi dari suvenir yang dibagikan.

“Itu spontanitas Presiden untuk menghargai antusiasme masyarakat,” kata Bey.

“Suvenirnya itu buku, kaus, dan masker, tapi poinnya, Presiden tetap mengingatkan warga, tetap taati protokol kesehatan,” pungkasnya.