Berita  

Lembaga Australia: Pemerintah Cina Rusak 16.000 Masjid di Xinjiang

Australia China Rusak Masjid Xinjiang
Masjid di kota tua Kashgar, yang dihancurkan, pada 23 September 2012. Sumber: time.com.

Ngelmu.co – Berdasarkan dokumentasi citra satelit–terkait dugaan pelanggaran Hak Asasi Manusia–Institut Kebijakan Strategis Australia (ASPI), melaporkan pemerintah Cina, telah merusak sekitar 16.000 [65 persen] masjid di Xinjiang.

Sebagian besar perusakan dilakukan sejak 2017 lalu, di mana penghancuran total, terjadi pada 8.500 masjid; mayoritas di luar pusat kota Urumqi dan Kashgar.

Menurut penelitian tersebut, kini, hanya ada kurang dari 15.500 masjid, yang dibiarkan berdiri di sekitar Xinjiang.

Baik yang masih utuh, pun rusak sebagian, seperti dialami 7.500 masjid.

Jika laporan ini benar, maka jumlah tersebut, menjadi yang terendah sejak dekade pergolakan nasional–Revolusi Kebudayaan–pada 1960-an.

Ketika belasan ribu masjid dirusak–sebagian dihancurkan–hal yang sama tidak terjadi pada gereja Kristen, pun kuil Buddha, di Xinjiang. Semua terpantau aman.

Baca Juga: Terungkap, Cina Bangun 260 Kamp Diam-Diam untuk Tahan Etnis Uighur

Bukan hanya masjid. ASPI, juga melaporkan, hampir sepertiga situs suci utama Islam di Xinjiang–termasuk tempat suci, makam, dan rute ziarah–sudah dihancurkan.

Sementara dari investigasi bulan lalu, AFP, menemukan puluhan kuburan yang juga dihancurkan, di wilayah tersebut.
Di mana tulang-tulang manusia, serta batu bata dari makam yang rusak, berserakan.

Meski beragam data terekam dari berbagai penelitian, Cina, bersikeras memberi kebebasan beragama sepenuhnya kepada penduduk Xinjiang.

Sebelumnya, kelompok-kelompok HAM, mengatakan lebih dari satu juta warga Uighur, dan Muslim–sebagian besar berbahasa Turki–ditahan di kamp.

Mereka, dipaksa menghentikan kegiatan tradisional, hingga keagamaan.

Namun, pada Jumat (25/9) lalu, saat ditanya tentang temuan tersebut, Kementerian Luar Negeri Cina, membantah.

Ia, mengatakan lembaga penelitian itu tidak memiliki kredibilitas akademis, serta membuat ‘laporan anti-Cina dan kebohongan anti-Cina’.

Juru Bicara Kemenlu Cina, Wang Wenbin, menyebut jumlah masjid yang ada di Xinjiang, mencapai 24.000.

“Jumlah total masjid di Xinjiang, lebih dari 10 kali lipat jumlah di Amerika Serikat (AS),” tuturnya.

“Dan jumlah rata-rata masjid per orang, Muslim-nya, lebih tinggi di beberapa negara Muslim,” sambung Wang, dalam jumpa pers, seperti dikutip AFP.

Terlepas dari itu, Anda, dapat menyimak laporan ASPI, selengkapnya di sini…