Lempar Pertanyaan ke PKS, Sekjen PSI Justru Dianggap Penyebar Hoax oleh Warganet

Ngelmu.co – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Raja Juli Antoni (Toni) melemparkan sebuah pertanyaan kepada Partai Keadilan Sejahtera (PKS), melalui akun Twitter-nya @AntoniRaja. Namun, bukan membantu menjawab pertanyaannya tersebut, warganet justru kompak menyerang Toni.

Gambar terkait

Awalnya, pria berusia 41 tahun itu bertanya apakah benar jika salah satu Calon Anggota DPR RI, Dapil Banyumas Cilacap, yakni H. Bambang Sutopo dari PKS menyatakan sikap “Dua Istri Menjadi Nyata” pada poster pemenangannya.

Kenyataannya, poster yang dibagikan oleh Toni merupakan gambar yang sudah dimanipulasi. Jika pada poster asli terdapat gambar Surat Izin Mengemudi (SIM) C, lain halnya dengan poster yang disebarkan Toni.

Asli
Manipulasi

SIM tersebut jutsru diubah menjadi kartu bertuliskan S.I.P (Surat Izin Poligami).

[read more]

Janji yang PKS bagikan berupa penghapusan pajak motor dan diberlakukannya SIM seumur hidup juga diganti dengan fitnah tadi, yakni dua istri menjadi nyata, jika PKS menang.

Namun, warganet tak sama sekali percaya dengan gambar yang ia bagikan. Mereka justru mengaku jika ulah Toni sudah terlampau konyol, hingga membuat geram. Bahkan, bagi mereka, cara Toni yang mempertanyakan kebenaran poster tersebut kepada PKS, justru terlihat sebagai trik murahan. Karena, sekelas Sekjen partai, masih tidak bisa membedakan mana yang benar, dan mana yang hoax.

Beberapa juga memberikan tanggapan, kalaupun benar PKS mendukung poligami, apa yang salah dari pernyataan tersebut? Warganet menganggap poligami adalah hal yang tidak dilarang dalam agama, selama syarat-syarat dipenuhi dengan benar. Namun, selama ini PSI memang terang-terangan menolak poligami.

Salah seorang warga Banyumas bahkan menegaskan, jika ia tak pernah melihat poster pun baliho seperti yang Toni pertanyakan.

Sebelumnya, Selasa (26/3), pihak PKS juga sudah memberikan tanggapan untuk Toni dengan membalas cuitan dari Sekjen PSI itu.

Januari lalu, Toni menegaskan jika dirinya dan PSI akan terus melawan penyebaran fitnah bersama rakyat Indonesia.

Tetapi melalui pertanyaan ‘receh’ yang ia lontarkan, justru menjadi cerminan sikap yang tidak searah dengan ucapannya.

[/read]