Berita  

Level Bahaya, BSMI Imbau Warga Korban Asap Tidak Keluar Rumah

Level Bahaya, BSMI Imbau Warga Korban Asap Tidak Keluar Rumah
BSMI Imbau Warga Korban Kabut Asap Tidak Keluar Rumah

Ngelmu.co – Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) imbau warga korban asap tidak keluar rumah bila tidak ada kepentingan mendesak.

Ketua BSMI Riau Dr. Arisman Adnan mengatakan data Air Quality Index (AQI) di Pekanbaru per Selasa (24/9) masih di atas 500 atau level berbahaya. Secara medis, papar Arisman, kondisi ini tidak sehat untuk pernafasan.

“Saat ini aktivitas warga di luar masih sangat tinggi. Bila dalam dua hari ini hujan tidak ada maka kami diperkirakan semakin banyak masyarakat yang jadi korban,” papar Dr. Arisman di Posko Gabungan, Selasa (24/9).

Pokso Langsung Dipenuhi Pasien

Posko Gabungan BSMI Riau dan sejumlah lembaga filantropi lainnya di Jalan SM Amin No. 99C Pekanbaru yang baru beroperasi Senin (23/9) langsung dipenuhi pasien.

Arisman melihat kebanyakan warga tidak tertampung di beberapa posko yang sudah dibuat pemerintah maupun lembaga kemanusiaan lain.

“Secara umum kena ISPA dan perlu asupan oksigen. Banyak yang datang ke posko setelah dapat oksigen merasa segar mereka balik pulang,” ungkap Arisman.

Arisman menyarankan jika warga di rumah tidak memiliki masker yang memadai dapat menggunakan kain yang sudah dibasahi.

Sebab, kondisi saat ini asap sudah masuk ke hampir semua rumah-rumah warga. Pihannya mengatakan BSMI menyediakan masker N95 gratis ke setiap warga yang datang ke posko gabungan.

Diungkapkannya saat ini yang paling diperlukan di posko kesehatan adalah ketersediaan oksigen dan alat penjernih udara (air purifier). Saat ini alat penjernih udara untuk ruangan besar sudah habis dan harus menunggu datangnya dari luar daerah, katanya lagi.

“Padahal banyak rumah dan posko memerlukan. Di Posko BSMI saja sudah ada empat keluarga yang tinggal. Kami akan segera buka lantai dua dalam dua hari ke depan,” jelas dosen Statistik Universitas Riau ini.

Sebelum mendirikan posko, BSMI Riau mengadakan mobile clinik di beberapa kabupaten yang dekat dengan titik api seperti Kampar dan Pelalawan.

“Setelah ada posko 24 jam di Pekanbaru, mobile clinik akan terus jalan setiap akhir pekan dengan membawa dokter, perawat, oksigen dan nebulizer. Sebab banyak warga di luar Pekanbaru yang juga perlu pertolongan,” papar Arisman.