Berita  

Logo Menyerupai Salib di Spanduk Resmi HUT RI Dipertanyakan, Ini Kata Aa Gym

Logo HUT RI Salib
Konferensi pers "Menyambut HUT ke-75 Kemerdekaan RI Tahun 2020" di kantor Presiden Jakarta, Kamis (6/8/2020). ANTARA/HO-Biro Pers Setpres/Lukas/am.

Ngelmu.co – Publik hingga Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS), menanyakan sekaligus memprotes adanya logo menyerupai salib di spanduk resmi HUT ke-75 Republik Indonesia; karena dinilai dapat mencederai perayaan kemerdekaan yang seharusnya menjadi momen persatuan bangsa.

Menanggapi ramainya perbincangan terkait hal ini, KH Adbullah Gymnastiar (Aa Gym), ikut bersuara.

Dikutip Ngelmu dari media sosial Instagram pribadinya, @aagym, ia mengaku memaklumi jika terjadi perbedaan pendapat mengenai logo tersebut.

“Sangat bisa dimaklumi bila jadi perbedaan pendapat, melihat spanduk resmi pemerintah untuk 17 agustus 2020 ini, karena memang sekilas seperti ada tanda salib yang besar,” tulisnya, Selasa (11/8).

“Juga harus kita maklumi, bila ada yang mempertanyakan dan protes, juga bisa dimaklumi, bila ada yang semangat 17-annya jadi berkurang, karena merasa kurang nyaman,” sambung Aa Gym.

“Walau kita berbaik sangka, tak ada niat tak adil di balik semua ini,” lanjutnya lagi.

Namun, Aa berharap, hal ini bisa dijadikan pelajaran untuk semua pihak.

“Dalam situasi banyak masalah seperti sekarang ini, seyogianya semua pihak berpikir berlapis-lapis, bijaksana, dan sangat peka terhadap peluang terjadinya masalah baru yang tak perlu,” pesannya.

Di akhir, Aa pun berharap, di ulang tahun ke-75 RI, bangsa ini semakin adil, dewasa, dan diberkahi Allah Subhanahu wa Ta’ala.

“Pencipta kita semua. Aamiiin. Tetap jaga kerukunan dan rasa persaudaraan dalam keberagaman di negeri yang kita cintai ini,” pungkasnya.

Baca Juga: Apollinaris Darmawan Diam saat Ditangkap Usai Terus-menerus Hina Islam

Sebelumnya, DSKS menilai, desain tersebut bisa mencederai perayaan kemerdekaan RI.

“Kita berharap desain yang beredar di bangunan milik pemerintah segera ditarik,” kata Juru Bicara DSKS, Endro Sudarsono, seperti dilansir CNN, Senin (10/8).

Menanggapi kritik tersebut, lewat sekretarisnya, Setya Utama, Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg), telah memberikan klarifikasi.

“Sesuai dengan pedoman visual penggunaan logo peringatan HUT ke-75 RI,” ujarnya, melalui pesan singkat, Senin (10/8).

Dalam pedoman visual, penggunaan logo peringatan HUT RI dijelaskan, bentuk yang dipermasalahkan dan dinilai mirip salib adalah ‘supergraphic’.

Supergraphic terdiri dari 10 elemen yang diambil dari dekonstruksi logo 75 tahun.

Kemudian dipecah lagi menjadi 10 bagian yang merepresentasikan komitmen dan nilai luhur Pancasila.

Pada pedoman itu, juga dijelaskan pengaplikasian supergraphic cukup fleksibel—bersifat abstrak—rakitan dari 10 pecahan tadi; menjadi satu bentuk kesatuan.

Secara keseluruhan, kata pihak Kemensetneg, logo HUT RI ke-75, terinspirasi dari simbol perisai yang ada dalam lambang Garuda Pancasila.