Mahfud MD: Ma’ruf Amin Suruh NU Ancam Jokowi

Ngelmu.co – Mahfud Md melontarkan uneg-unegnya usai gagal menjadi cawapres Jokowi. Uneg-uneg Mahfud Md ini disampaikan dirinya secara langsung semalam, Selasa (14/8), di acara Indonesia Lawyers Club (ILC) yang dipandu oleh Karni Ilyas.

Saat ILC semalam, Mahfud MD menyebutkan bahwa ada ancaman dari salah satu Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang menyatakan jika yang dicalonkan sebagai cawapres Jokowi adalah Mahfud MD, maka NU tidak punya tanggung jawab moral untuk mendukungnya. Mahfud menyatakan bahwa orang yang menyuruh NU mengancam adalah Rais Aam PBNU KH Ma’ruf Amin.

Mahfud Md menyatakan bahwa info soal ancaman NU terhadap Jokowi itu didapatkan dirinya dari Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar.

“Itu ada (pernyataan ancaman), Robikin namanya. Ribut seluruh Indonesia. Itu dibantah (PBNU) padahal itu ada. Yang suruh itu Kyai Ma’ruf Amin. Bagaimana saya tahu? Muhaimin yang bilang ke saya,” papar Mahfud Md.

Mahfud menceritakan bahwa pernyataan yang dia dapatkan dari Muhaimin itu disampaikan ketika bertemu Mahfud di Jalan Empu Sendok, Kebayoran Baru, pekan lalu. Adapun pertemuan Muhaimin-Mahfud atas inisiasi mantan pengurus PBNU As’ad Ali. Saat itu, Mahfud mengatakan bahwa Muhaimin membantah menyebut Mahfud bukan kader NU.

“Terus saya tanya, gimana yang main ancam-ancam itu? Itu yang nyuruh Kyai Ma’ruf,” cetus Mahfud yang dikutip dari Muhaimin.

Ancaman boikot dukungan NU jika Mahfud yang dipilih jadi cawapres Jokowi itu bermula ketika Presiden Jokowi pada Rabu siang, 8 Agustus 2018, sehari sebelum deklarasi capres-cawapres, Jokowi-Ma’ruf, memanggil Rais Aam PBNU KH M’aruf Amin, Ketum PBNU KH Said Aqil Siradj dan Ketum PPP Muhaimin Iskandar ke Istana.

Dalam pertemuan tersebut, Jokowi meminta saran masukan soal nama cawapres. Jokowi tidak menyebut nama cawapres yang dimaksud. Namun, ketika ketiga tokoh NU ini bertemu di kantor PBNU dan mengetahui bahwa nama kandidat cawapres Jokowi adalah Mahfud MD, Kyai Ma’ruf marah dan menyebutkan ancaman tersebut.

“Dia (Kyai Ma’ruf) marah, kalau gitu kita katakan kita tidak bertanggungjawab moral kepada pemerintah kalau yang dipilih cawapres bukan kader, kata Muhaimin. Panggil Robikin, bikin rilis ke media, yang mendikte (rilis media) itu Kyai Mar’uf. Itulah permainan,” jelas Mahfud.

Saat acara ILC tersebut, Mahfud juga menegaskan bahwa dirinya lahir dan dibesarkan di tengah kultur keluarga NU. Menurut Mahfud, ia banyak berkecimpung di organisasi yang berafiliasi secara langsung maupun tidak langsung kepada NU. Oleh karena itu, ketika dirinya dituding tidak didukung lantaran bukan kader NU, Mahfud heran.