Berita  

Mahasiswa Sebut Akan Demo Besar-Besaran, Istana: Jangan Main Ancam

Demo Besar

Ngelmu.co – Mahasiswa menyebut akan kembali turun ke jalan, untuk jalankan demo besar-besaran, jika pemerintah tak mengeluarkan Perppu KPK. Pernyataan tersebut pun langsung mendapat tanggapan dari pihak Istana.

Tanggapan Istana Terkait Mahasiswa Akan Demo Besar-Besaran

Tenaga Ahli Kedeputian IV Kantor Staf Presiden, Ali Mochtar Ngabalin mengatakan, mahasiswa adalah kaum intelektual, maka seharusnya tak bersikap seperti itu.

“Saya kemarin sudah dengar itu, tapi saya mau bilang, sebagai masyarakat terpelajar intelektual, generasi baru, bagusnya tidak main-main ancam,” tuturnya, seperti dilansir Detik, Jumat (4/10).

“Ini kepentingan bangsa negara. Mahasiswa punya satu nama kehormatan besar alam reformasi,” lanjutnya, di Hotel Mandarin Oriental, Jakarta Pusat.

Para mahasiswa, kata Ngabalin, seharusnya berdiskusi menggunakan nalar dan hati yang tenang. Jangan membiasakan diri dengan asal ancam-mengancam.

“Mahasiswa sebagai generasi baru, masyarakat intelektual berdiskusi dengan nalar, hati, dan pikiran yang bagus, apalagi berdiskusi dengan kepala staf presiden RI,” ujarnya.

“Gunakan narasi yang bagus. Ruang-ruang diskusinya, pakai pikiran dan hati, karena yang sedang dipikirkan itu adalah masa depan bangsa dan negara untuk 270 juta rakyat Indonesia,” sambung Ngabalin.

Akankah Perppu KPK Dikeluarkan?

Sementara saat ditanya tentang kemungkinan dikeluarkannya Perppu KPK atau tidak, Ngabalin justru enggan berkomentar lebih jauh.

Ia hanya mengajak masyarakat, untuk menunggu keputusan Presiden yang memiliki kewenangan.

“Maka kita harus melihat sikap dan pikiran presiden nanti, sampai pada batas waktunya. Karena kita sama sekali tidak bisa membaca pikiran presiden,” kata Ngabalin.

“Karena independensi presiden untuk kepentingan bangsa dan negara itu ada pada Presiden Jokowi,” imbuhnya.

Diketahui sebelumnya, sejumlah mahasiswa menemui Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko, menyampaikan desakan penerbitan Perppu KPK ke Presiden Jokowi.

Mereka juga meminta, agar Jokowi membuka jajak pendapat terkait tuntutan itu, hingga 14 Oktober 2019 mendatang.

Karena jika tidak, mereka memastikan akan kembali melakukan demonstrasi secara besar-besaran.

“Kalaupun sampai 14 Oktober tidak ada juga diskusi tersebut dan tidak ada statement dari Presiden, kita pastikan mahasiswa akan turun ke jalan dan lebih besar lagi,” tegas Presiden Mahasiswa Universitas Trisakti, Dino, di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (3/10) kemarin.