Berita  

Mahathir Tak Tahu Mengapa Jokowi Tolak Tawaran Malaysia Bantu Atasi Karhutla

Jokowi Tolak Tawaran Malaysia

Ngelmu.co – Perdana Menteri (PM) negeri Jiran, Mahathir Mohamad, mengaku bingung, mengapa Presiden Jokowi tolak tawaran Malaysia bantu atasi Karhutla di Indonesia.

Padahal, tawaran bantuan berupa alat pemadam kebakaran (penjinak api atau water bombing equipment), ia sampaikan langsung kepada Jokowi.

Mengapa Jokowi Tolak Tawaran Malaysia Bantu Atasi Karhutla?

Maka, saat ditanya dalam konferensi pers di Putrajaya, Malaysia, Mahathir mengaku tidak tahu, apa alasan Jokowi menolak bantuan tersebut, dan meminta wartawan untuk menanyakan hal itu langsung ke Jokowi.

“Saya tidak tahu mengapa. Tanya (Jokowi), kenapa Anda tidak mau menerima bantuan kita? Saya tidak pernah menanyakannya,” tutur Mahathir, seperti dilansir Detik, Jumat (20/9).

“Mengapa tidak Anda saja yang bertanya (ke Jokowi)?” lanjutnya, usai memimpin rapat Komite Khusus Kabinet mengenai Anti-Korupsi.

Lebih lanjut, Mahathir menegaskan, pemerintah Malaysia telah melakukan banyak hal untuk menangani kabut asap, mulai dari pemadaman api, pencegahan dampaknya kepada masyarakat, hingga sholat istisqo.

“Kita sholat minta hujan. Kita juga mencoba menyemaikan awan (membuat hujan buatan), serta meminta warga mengenakan masker,” kata Mahathir.

Diketahui, kabut asap akibat Karhutla di Kalimantan dan Sumatera, telah menyebar ke Malaysia. Jelas, kualitas udara di sejumlah wilayah seperti Kuala Lumpur dan Selangor pun memburuk.

Bahkan, sekitar 2.000 sekolah terpaksa diliburkan, karena terdampak kabut asap.

Penolakan Jokowi yang hingga kini belum diketahui penyebabnya pun membuat warganet bertanya-tanya.

Benni: Lho kok gitu, ya? Asap itu sangat mengganggu kesehatan manusia. Sekolah di Riau diliburkan. Banyak kerugian lainnya akibat asap. Mengapa uluran tangan Malaysia untuk memadamkan api ditolak?

Asnawi: Nah, Jokowi harus jawab tuh, aneh, ibarat ada rumah tetangga kebakaran, tentu tetangga lain jadi khawatir asapnya yang mengepul-ngepul masuk ke rumahnya.

Dan spontan ingin bantu, bawain air. Eeee malah dilarang. Anehkan? Apakah itu artinya sengaja dibakar? Lalu saat kebakaran, pasang muka sedih?

Tony: Sudah tau gagal mengatasi kebakaran dan yang ini paling parah sejak Jokowi menjabat, mau dibantu malahan nolak?

Mungkin gengsi mengakui ketidakmampuan, dan lebih memilih rakyatnya kepanggang kayak dendeng yang diasapin, ketimbang dibantu.