Mardani Sebut Petahana Panik Karena Pertumbuhan Ekonomi tak Sesuai Target

Jokowi

Ngelmu.co, JAKARTA – Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera mengkritik pidato Calon Presiden (Capres) 01 Joko Widodo yang memamerkan tiga program baru.

Menurut Mardani, pidato program baru tersebut adalah tanda kepanikan petahana karena pertumbuhan ekonomi yang tidak sesuai dengan target.

“Tentu ini tanda kepanikan 01 karena pertumbuhan ekonomi tidak sesuai dengan target 7 persen, lapangan pekerjaan tidak tersedia,” katanya seperti dikutip Ngelmu.co dari Detik.com pada Senin (25/2/2019).

Untuk diketahui dalam pidato Jokowi di konvensi Rakyat Optimis Indonesia Maju, Jokowi memamerkan tiga program baru, yaitu KIP Kuliah, Kartu Sembako Murah dan Kartu Pra-kerja.

Diketahui Jokowi mengenalkan Kartu Prakerja dalam pidatonya yang digelar di SICC, Bogor, Jawa Barat, Minggu (24/2/2019). Kartu Pra-Kerja ini dijanjikan berfungsi memfasilitasi pelatihan kerja orang yang mencari pekerjaan.

Mardani yang juga Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno itu menyoroti akses lapangan pekerjaan yang menurutnya tidak tersedia.

Sehingga, dia memandang program Kartu Pra-kerja hanya seperti obat pereda nyeri.

“Makanya, program darurat yang seperti panadol cuma menghilangkan rasa nyerinya dikasih Prakerja, Kartu Prakerja. Yang diperlukan bukan Kartu Prakerja, yang dibutuhkan pekerjaan yang itu gagal untuk disediakan,”ujarnya lagi.

Lebih lanjut, Mardani juga mengkritik program KIP Kuliah. Menurutnya, pemerintah pusat ketinggalan dengan Pemprov DKI Jakarta.

Dikatakan dia, Kartu kuliah, di DKI lebih advance bahkan, sudah ada duluan, Kartu Jakarta Kuliah. “Masa pemerintah kalah dengan DKI Jakarta, baru sekarang,” tandasnya.