Ma’ruf Amin: Di Garut Mengaku Keturunan Prabu Siliwangi, Di Daerah Lain Beda Lagi

Ngelmu.co – Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 01, Ma’ruf Amin ramai dibicarakan masyarakat, karena sering kali ia mengklaim, jika dirinya mempunyai ikatan silsilah atau garis nasab dari tokoh yang dihormati, di daerah setempat. Hal ini ia lakukan, hampir setiap kali berkunjung ke berbagai daerah.

Gambar terkait

Melansir dari berbagai sumber, Ma’ruf pernah mengaku sebagai keturunan nenek moyang raja-raja di Madura. Kemudian menceritakan jika dirinya juga merupakan keturunan Sunan Gunung Jati. Lalu di Garut, ia kembali mengesahkan dirinya sebagai bagian dari keturuan Prabu Siliwangi. Hal ini terekam jelas dari jejak digital beberapa media online nasional yang menuliskan berita tentang Ma’ruf.

“Saya Keturunan Madura, dari Kiai Demong Plakaran Arosbaya, salah satu Raja di Bangkalan. Beliau mempunyai anak bernama Raden Kiai Pragalba. Cucu beliau yang di Pamekasan–sebelah Timur Bangkalan–diperistri Raja Sumedang Larang, yang kemudian diberi gelar Nyai Ratu Harisbaya, diambil dari (kata) Arosbaya. Dari sana, kemudian lahir mbah-mbah saya,” ujar Ma’ruf di Pesantren Hidayatulloh Al-Muhajirin, Arosbaya, Bangkalan.

“Karena saya berdarah Madura, mana mungkin saya lupa Madura,” tukasnya di sela kampanye.

Sementara dalam lawatannya ke Pondok Pesantren (Ponpes) Babakan Ciwaringin, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Ia mengungkapkan jika dirinya masih keturunan Syarif Hidayatullah, atau Sunan Gunung Jati. Ia menyatakan jika salah satu alasan mengapa dirinya bersedia mencalonkan diri sebagai Cawapres adalah sebagai bentuk penghormatan kepada masyarakat Cirebon.

“Saya ini masih turunan Cirebon, dari Sunan Gunung Jati melalui Maulana Hasanuddin langsung ke Maulana Sari. Karena saya menganggap ketika saya jadi Cawapres, berarti saya menghormati warga Cirebon dan Jawa Barat,” pungkasnya di hadapan puluhan santri Ponpes Babakan Ciwaringin, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Senin (25/2)

“Kalau dulu jadi Wapres adalah Jawa Barat yang jenderal, sekarang yang menjadi Cawapres yang Jawa Barat adalah Kiai. (Jadi) kalau ada orang Cirebon, orang Jabar tidak milih turunan Cirebon dan Jabar, innalilahi, kelewatan. Kalau sampai enggak milih, kelewatan,” tandas Ma’ruf.

Seolah belum cukup dengan pengakuan-pengakuan sebelumnya, saat berkampanye ke Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, Jumat (19/10/2018), ia yang datang ditemani istri serta Ketua Tim Kampanye Daerah Jawa Timur, Machfud Arifin kembali mengumbar cerita. Ma’ruf mengatakan jika dirinya masih memiliki darah Madura, meski lahir di Banten. Menurutnya, darah Madura itu mengalir dari Kiai Demang.

Demang memiliki putra yang di kemudian hari menjadi salah satu Raja Keraton Bangkalan, bernama Raden Pragalba. Singkat cerita, anak cucu Raden Pragalba, selain menetap di Bangkalan juga di Pamekasan, dan salah satu cucunya yang di Pamekasan kemudian diambil mantu oleh Raja Sumedang Larang, hingga mendapat gelar Nyai Ratu Harisbaya.

“Dari sinilah, lahir Mbah buyut saya,” tukasnya.

 

Menanggapi kehebohan ini, tokoh Papua, Christ Wamea pun ikut angkat bicara. Ia mengaku khawatir jika nanti Cawapres kubu petahana itu berkunjung ke Papua, bisa-bisa Ma’ruf juga mengaku keturunan raja dari Papua.

“Pak Kiai Ma’ruf Amin setiap berkunjung ke beberapa daerah di pulau Jawa, ngaku keturunan dari daerah tersebut. Bisa-bisa, berkunjung ke Papua, Pak Kiai ngaku lagi keturunan raja dari Papua. Pak Kiai, sebenarnya kampanye sebagai Cawapres atau calon kepala suku untuk Indonesia? Karena di mana-mana hanya jelaskan garis keturunan,“ tulis Christ Wamea di akun Twitter pribadinya, @Christwamea, Selasa (26/2).

Tak pelak, cuitan Christ Wamea pun mendapatkan tanggapan dari warganet, karena merasa salah satu kandidat wakil presiden di negaranya, memiliki silsilah yang melelahkan untuk ditelusuri, seperti beberapa yang disampaikan berikut ini:

Bahkan, beberapa di antaranya justru mengajak sesama warganet untuk tidak memilih kubu petahana, sebagai tanda sayang mereka pada Ma’ruf yang dinilai sudah terlalu sepuh untuk menjadi Wakil Presiden.

Jadi, sebenarnya Ma’ruf Amin ini keturunan siapa?