Ma’ruf Amin Salah Data, Angka Stunting Naik Bukan Turun

Ngelmu.co – Dalam Debat Pilpres 2019 yang ketiga, antara Cawapres Ma’ruf Amin dan Sandiaga Uno, Ahad (17/3) kemarin, ada beberapa hal menarik yang perlu diulas lebih dalam. Salah satunya adalah saat Calon wakil presiden nomor urut 01 menyatakan jika angka stunting (kekurangan gizi) yang menyebabkan kondisi seorang anak tumbuh lebih pendek dari seharusnya, menurun 7% selama pemerintahan Jokowi-JK. Padahal, kenyataannya justru bertolak-belakang.

Related image

“Dengan KIA, yaitu Kesehatan Ibu dan Anak, terutama untuk mencegah terjadinya stunting yang oleh pemerintah Jokowi-JK telah diturunkan sampai 7%. Kami berjanji dalam lima tahun yang akan datang, sampai 10 persen. Sehingga sampai pada titik 20 persen, minimal,” jelas Ma’ruf Amin diikuti janji, di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Ahad (17/3) malam.

[read more]

Di lain kesempatan, Joko Widodo juga menyatakan jika angka stunting pada 2019 ini, sudah berada di angka 30 persen. Menurutnya, angka tersebut 7% lebih rendah dari jumlah stunting di awal masa kepemimpinannya, 2014 lalu.

Namun, berdasarkan data dari Ditjen Kesehatan Masyarakat yang dirilis Oktober 2018, data balita yang mengalami stunting pada tahun 2014 mencapai angka 28,9%, dan pada tahun 2015 mengalami sedikit kenaikan menjadi 29%. Sementara tahun 2016, sebanyak 27,5% balita mengalami stunting. Tahun 2017, balita yang mengalami stunting kembali naik ke angka 29,6%. Hingga tahun 2018, angkanya berada di 30,8%.

Sedikit kilas balik, Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla menjabat sejak Oktober 2014, setelah resmi dilantik. Maka, jika dihitung sejak mereka menjabat, data stunting untuk tahun 2014 sampai 2018 terus mengalami naik-turun.

Tetapi, dengan data yang sudah disebutkan di atas, Muhammad Said Didu menyampaikan penilaiannya. Mengenai angka stunting yang diucapkan oleh Ma’ruf Amin mengalami penurunan, ia menyatakan jika data tersebut keliru. Karena di tangan pemerintahan Jokowi-JK, persentase stunting justru mengalami kenaikan, bukan penurunan.

“Data tersebut berarti naik. Bukan turun. 2013-2014 itu masih pemerintahan SBY karena 2014 sampai oktober. Artinya, 2015-2018 naik 1,8%. Bukan turun 7%,” tulisnya dalam akun Twitter @saididu.

Dalam debat yang dilangsungkan Ahad (17/3) kemarin, baik Ma’ruf Amin pun Sandiaga Uno berhadapan secara langsung, tanpa didampingi oleh Jokowi dan Prabowo. Selain membahas stunting, mereka juga saling memaparkan visi dan misi dari kubu masing-masing.

[/read]