Berita  

Masker Hingga Pancasila, Sederet Duta yang Bikin Publik Geleng Kepala

Duta Masker Prokes Pancasila

Ngelmu.co – Berawal dari peristiwa, berakhir dengan sematan duta. Mulai dari Pancasila, hingga masker yang teranyar.

Sebelum membahas lebih lanjut, Ngelmu ingin melampirkan terlebih dahulu arti dari kata duta, menurut KBBI.

Duta adalah orang yang diutus oleh pemerintah [raja dan sebagainya] untuk melakukan tugas khusus, biasanya ke luar negeri; utusan; misi.

Duta juga bisa berarti orang yang mewakili suatu negara di negara lain untuk mengurus kepentingan negara yang diwakilinya, membantu dan melindungi warga negaranya yang tinggal di negara itu, dan sebagainya.

Melihat ini, wajar rasanya jika kemudian, sederet penyematan gelar duta, membuat publik geleng kepala.

“Kok, bisa?”, sederhananya, begitu tanya mereka.

“Serius? Padahal dia enggak percaya soal Covid, lho, kok bisa jadi duta masker, ya?” tutur @FloLibertus.

Duta Masker

Nawir adalah pria yang mencopot paksa masker Roni Oktavian, di Masjid Al Amanah, Kampung Tanah Avid, Medan Satria, Kota Bekasi, Jawa Barat.

Ia juga salah satu orang yang meminta Roni, meninggalkan masjid, jika tidak mau melepas maskernya.

Namun, Roni tetap bertahan, karena masker merupakan bagian dari protokol kesehatan pencegahan penyebaran COVID-19.

Meski demikian, Nawir juga tak berhenti menunjuk Roni, sembari memaki, “Mau lo apa? Buka masker apa susahnya!”

“Lo percaya enggak sama Al-Qur’an? Gua tanya, lo percaya enggak sama ayat Qur’an?” tanya Nawir pada Roni.

“Mau lo apa? Kalau lo enggak mau, keluar! Lo ikutin peraturan di sini,” sambungnya lagi.

Video yang merekam peristiwa, Selasa (27/4), itu pun langsung beredar luas di media sosial.

Akhirnya, Roni dan Nawir kembali bertemu. Bahkan, telah berdamai.

“Mas, ada dua pilihan, Mas Nawir milih saya meneruskan [kasus terkait masker] secara hukum, atau Mas Nawir akan menjadi duta masker, prokes, yang akan jalankan, tidak hanya masjid, tapi Indonesia?” tanya Roni.

Kapolsek Medan Satria Bekasi Kompol Agus Rahmat pun mengatakan, “Mudah-mudahan, ke depannya masjid ini sudah sesuai protokol kesehatan.”

“Dan tadi Mas Nawir dan Mas Alfa [pemuda lain yang juga meminta Roni melepas masker], akan menjadi duta masker di masjid ini,” sambungnya.

Meski yang menyematkan gelar duta masker kepada Nawir adalah Roni, publik tetap tak dapat mengerti hal ini.

Penyanyi Tompi juga ikut berkomentar, “Orang yang gak percaya Corona, anti masker, dijadiin Duta Masker. Gw berasa jadi bloon.”

“Enggak perlu jadi duta segala. Damai secara kekeluargaan aja, udah, kelar,” kritik @rizkidwika.

“Ngapain ditunjuk jadi duta? Siapa yang bakal percaya omongan mereka?” imbuhnya.

“Siapa yang bakal terpengaruh sama anjuran pelanggar?” sambungnya lagi. “Sungguh bikin heran negara Vanuatu.”

Duta Prokes

Merekam dirinya sendiri, Putu Arimbawa yang mengaku tak percaya COVID-19, membodohkan para pengunjung mal yang mengenakan masker, di Surabaya.

Dalam video berdurasi 35 detik yang beredar di media sosial itu, Putu tidak menggunakan masker, dan nampak sedang menggendong balita.

Selain bicara, Putu juga menuliskan narasi, “Banyak orang tolol pakai masker. Blok goblok!”

Tak berselang lama, polisi pun mengamankan warga Driyorejo, Gresik, Jawa Timur itu.

Namun, ia tidak diproses hukum. Kepolisian menyerahkan Putu ke Pemkot Surabaya [Satgas COVID-19 setempat] yang dianggap berhak memberi hukuman.

Putu pun didenda Rp150 ribu, dan diberi sanksi berupa kerja sosial di Liponsos Surabaya.

Ia harus memberi makan, memandikan, dan juga mengenakan pakaian ke ODGJ [Orang dengan Gangguan Jiwa].

Putu juga harus membersihkan sampah dan mengepel, dalam waktu 1×24 jam.

Selain sederet hukuman tersebut, ia juga mendapat gelar Duta Prokes [protokol kesehatan], sekaligus wajib menyosialisasikannya.

“Iya, nanti kita jadikan Duta Prokes,” kata Kepala Satpol PP Surabaya Eddy Christijanto, Rabu (5/5) kemarin.

“Jadi, tugasnya harus menyosialisasikan terkait dengan protokol kesehatan. Selamanya. Sewaktu-waktu diperlukan, harus hadir,” jelasnya.

Pemilik akun @laladakuu, pun langsung bertanya, “Kok bisa, orang yang goblok-goblokin orang make masker, jadi Duta Prokes?”

Sementara menanggapi persoalan Duta Prokes ini, @zarazettirazr, bertanya, “Kalau Duta Koruptor, siapa? Juliari atau Masiku?”

“Saya menyesal. Kata-kata yang saya ucapkan memang tidak pantas. Saya menyesali,” kata Putu.

“Saya meminta maaf kepada seluruh warga Indonesia yang sudah melihat Insta Story saya,” sambungnya.

“Terutama warga Surabaya. Semua masyarakat yang sudah patuh terhadap prokes. Saya akan patuh prokes, terutama masker,” janji Putu.

Duta Keselamatan Lalu Lintas

Pria yang mengendarai sepeda motor sembari melepas tangan dan duduk bersila, Marwan, menjadi Duta Keselamatan Lalu Lintas.

Sebelumnya, ia melakukan aksi konyol tersebut di Jalan Boulevard Bintaro, Pondok Aren, Tangerang Selatan (Tangsel).

Menurut Kasatlantas Polres Tangsel AKP Bayu Marfiando, penobatan Marwan sebagai duta adalah perintah langsung dari Kapolres Tangsel AKBP Iman Imanuddin.

“Perintah dari Bapak Kapolres untuk Bapak Marwan ini kami anugerahi Duta Keselamatan Berlalu Lintas,” kata Bayu, Selasa (27/4) lalu, mengutip Kompas.

“Harapannya, ini menjadi beban beliau, agar tidak mengulangi lagi kegiatan tersebut, dan ke depan akan menjadi teladan,” sambungnya.

Bayu membenarkan, bahwa aksi Marwan, telah melanggar lalu lintas. Kepolisian juga menilang serta menyita sepeda motornya [yang tidak memiliki dokumen lengkap].

Namun, Polres Tangsel, sepakat memberi bantuan kepada Marwan, karena sepeda motor sitaan itu biasanya digunakan untuk mencari nafkah [mengangkut rumput liar].

Polres Tangsel pun memberi sepeda motor kepada Marwan, untuk mencari nafkah serta memenuhi kebutuhan sehari-hari.

“Jangan sampai dengan kejadian tersebut, mata pencaharian Pak Marwan hilang,” kata Bayu.

“Nanti kami juga akan memfasilitasi ujian SIM,” imbuhnya.

“Saya banyak-banyak terima kasih kepada komandan atas pemberiannya. Saya tidak akan mengulanginya lagi,” ucap Marwan.

Sebelumnya, dalam video yang beredar, Marwan, naik motor dengan duduk bersila dan melepas tangan.

Sebelum bersila, Marwan juga sempat melakukan adegan tidur di jok, saat motor sedang berjalan.

Sayangnya, keputusan menjadikan Marwan sebagai Duta Keselamatan Lalu Lintas, justru diprotes publik.

“Duta kebodohan. Dari dulu lembaga resmi pemerintah kok gini sih?” kata @afiiitz10.

“Dari Narkoba, hingga Pancasila. Sekarang ini. Terus fungsinya jadi orang benar apa, ya?” sambungnya, bertanya.

“Serasa enggak ada yang menghargai. Yang melanggar aturan justru makin banyak dan dijadikan konten pastinya,” kritiknya lagi.

Duta Kuliner Jabar

Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar), menjadikan warganya yang bernama Ade Londok, menjadi Duta Kuliner Jabar.

Tepatnya duta promosi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) bidang kuliner, di Jabar.

Ade, viral setelah videonya menilai roti goreng khas Bandung, ‘Odading Mang Oleh’.

Gubernur Jabar Ridwan Kamil (Emil), menjelaskan alasannya menjadikan Ade, Duta Kuliner Jabar.

Di mata Emil, Ade mampu meningkatkan penjualan ‘Odading Mang Oleh’ yang berlokasi di Jalan Baranang Siang, Kosambi, Kota Bandung.

Emil juga mengapresiasi, cara promosi Ade Londok. Namun, ia tetap meminta agar bahasa kampanye Ade, lebih santun.

“Beliau bisa membuat satu produk menjadi terkenal, salah satunya dengan skill [kemampuan] bahasa,” tuturnya, Rabu (16/9/2020).

“Tapi saya titip, ke depan, bahasanya harus lebih sopan,” sambung Emil.

Emil juga memberikan gawai baru untuk Ade, dalam rangka mendukung upayanya mempromosikan UMKM kuliner Jabar, melalui media sosial.

“Kemarin ada aspirasi, katanya, HP-nya error. Akhirnya, sekarang saya kasih hadiah HP baru,” ujarnya.

“Dibuka isinya [kotak bingkisan], bisi [barangkali] isinya Odading,” canda Emil saat menyerahkan bingkisan ke Ade.

Tetapi lagi-lagi, warganet menyayangkan penyematan duta ini. Salah satunya @sawoszny, “Pada akhirnya, sopan santun akan musnah.”

Pemilik akun @shylinaannisa, juga nampak miris, “Ternyata terbukti, suka ngomong kasar bisa bikin populer.”

“Enggak tau adat istiadat yang bergeser, atau jaman yang memang sudah berubah, atau dipaksa berubah.”

Pasalnya, dalam video yang beredar di media sosial, Ade, memang menuturkan kalimat yang kurang elok.

Duta Imunitas Corona

Saat masih menjabat sebagai Menteri Kesehatan (Menkes), Terawan Agus Putranto juga mengangkat 188 WNI ABK World Dream, sebagai Duta Imunitas Corona.

“Kalian adalah duta-duta imunitas Corona. Kalian telah berhasil melawan masa-masa sulit, mulai bersama di kapal World Dream, hingga saat ini,” kata Terawan.

“Artinya apa? Kalian tetap sehat. Kalian-lah duta-duta imunitas Corona yang sejati,” sambungnya, di Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (14/3/2020).

Pernyataan Terawan itulah yang disayangkan oleh netizen. Tidak sedikit dari mereka, mengkritisi keseriusan pemerintah wabah virus Corona.

“Cina telah jungkir balik melawan virus Corona, dan berhasil melewatinya,” kata @FigoAntasena.

“Sampai hari ini, tak ada satu pun dari warganya yang dianggap patut diberi label Duta Imunitas Corona,” kritiknya.

“Sudahlah, saatnya singkirkan seremonial simbolik. Ayo, semua,” tegasnya.

“Aku merasa aman, karena Indonesia udah punya Duta Imunitas Corona,” sahut @afif___rizki.

“Aku jadi semakin yakin melangkah keluar rumah, karena pasti gak akan kena virus ‘kan kalau ada Duta?” sambungnya, bertanya.

“Rakyatnya akan aman ‘kan dari COVID-19? Rilek, Broooh. Gak perlu self-isolation-lah,” sindirnya di akhir cuitan.

Duta Pancasila

Jauh sebelum Duta Masker, Duta Prokes, Duta Keselamatan Lalu Lintas, Duta Kuliner Jabar, Duta Imunitas Corona, lebih dahulu ada Duta Pancasila.

Penyanyi Zaskia Gotik, membuat masyarakat geram, karena candaan konyolnya tentang Pancasila.

Namun, anggota DPR justru menggandengnya sebagai Duta Pancasila. Alasannya?

Tepatnya setelah Zaskia, menghadiri acara talkshow Pancasila, di Gedung Nusantara V, DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (7/4/2016).

Ketua Fraksi PKB MPR Abdul Kadir Karding, menjelaskan alasannya, “Justru kita dorong untuk semangat mempelajari Pancasila.”

“Lalu, Zaskia sebagai pekerja seni, bisa memberi contoh yang baik. Itu ‘kan hikmah dari apa yang terjadi,” imbuhnya.

Sebagai publik figur, kata Abdul, apa yang dilakukan Zaskia, akan lebih dilihat oleh masyarakat.

Hal ini, lanjutnya, akan membantu mengampanyekan tentang Pancasila, ke masyarakat.

“Pekerja seni itu sekali ngomong, punya dampak besar, karena mereka publik figur,” tutur Abdul.

“Jadi, akses ke media dan publik kuat. Kalau kayak saya, politisi, ngomong di 1.000 pengajian, belum tentu efektif,” sambungnya.

“Sedangkan mereka, sekali ngomong di media sosial, langsung berefek besar,” lanjutnya lagi.

“Jadi, mereka ini sangat strategis, kita dorong untuk menjadi duta,” jelas Abdul.

Sebagai Duta Pancasila, kala itu, Zaskia berjanji akan berusaha menjalankan tugas sebaik mungkin.

“Siap enggak siap, makanya itu harus belajar. Dari tidak tahu, supaya tahu, ya, belajar,” ucapnya.

“Mulai sekarang, Neng, sudah belajar menghafal Pancasila, dan menghafal lambang-lambang Pancasila. Pelan-pelan lah,” pinta Zaskia.

Apa kata publik? “Di negeri ini apa saja bisa terjadi. Jangan heran kalau nanti koruptor jadi bisa jadi pahlawan nasional,” kata @fxsubianto.

“Apa kata dunia?” sahut @sackilasinfo, bertanya.

Sesama publik figur, Deddy Corbuzier, juga berkomentar, “Indonesia. Semua yang salah jadi Duta. Lucunya negeriku.”