Berita  

Massa Bakar Gedung Majelis Rakyat Papua, Jayapura Lumpuh

Jayapura Lumpuh

Ngelmu.co – Jayapura lumpuh, usai ribuan orang kembali menggelar demonstrasi di area kota dan sekitarnya, Kamis (29/08). Bahkan, menurut seorang pejabat keamanan, unjuk rasa diwarnai pembakaran gedung Majelis Rakyat Papua (MRP), di Jalan Kora Raja, Abepura.

Unjuk rasa tersebut merupakan demonstrasi terbaru, menentang insiden dugaan rasisme terhadap mahasiswa Papua, yang terjadi di Surabaya, dua pekan lalu.

Sebelumnya, unjuk rasa sudah dilakukan di Kabupaten Deiyai, Papua, Rabu (28/8), dan berakhir ricuh usai terjadi bentrokan aparat keamanan dengan massa pengunjuk rasa.

Akibatnya, dua orang pengunjuk rasa dan seorang anggota TNI meninggal dunia.

Jayapura Lumpuh

Mengutip laporan-laporan yang diterima BBC News, unjuk rasa di Jayapura dan sekitarnya hari ini, mengakibatkan aktivitas harian masyarakat di kota tersebut, lumpuh sejak pagi.

Belum diketahui siapa pelaku pembakaran, tetapi pejabat TNI di Papua membenarkan informasi, yang menyebut bahwa Gedung MRP telah dibakar oleh sekelompok orang.

“Ya, sementara informasinya begitu,” tutur Kapendam XVII/Cenderawasih, Letkol Eko Daryanto, Kamis (29/08).

Foto: Seorang anggota aparat keamanan yang terluka dalam kericuhan di Kabupaten Deiyai, Papua, dilarikan ke sebuah rumah sakit di Timika, Kamis (29/08).

Apa yang ia sebut ‘anarkis’, lanjut Eko, adalah aksi massa yang melempar ke arah aparat, juga sejumlah kendaraan.

“Ada informasi juga membakar MRP. Tapi dari sisi mana yang terbakar, keseluruhan, kita belum tahu kondisinya di lapangan,” sambungnya tegas.

Sementara TNI akan mengedepankan pengamanan secara persuasif, yang juga difokuskan di pangkalan-pangkalan TNI, karena ribuan pengunjuk rasa bergerak di jalan utama.

“Kita stand by, ‘kan kita juga lebih fokus untuk mengamankan pangkalan-pangkalan (TNI) ini, karena banyak pangkalan kita, itu ‘kan rute jalan utama,” kata Eko.

“Saat ini, TNI masih berjaga untuk menjadi lapis kedua keamanan dari kepolisian. TNI kita tetap membackup kepolisian,” imbuhnya.

Ribuan Orang Bergabung dalam Demonstrasi

Ribuan orang bergabung dalam demonstrasi ini, sebagian mengendarai sepeda motor dan lainnya berjalan kaki. Massa pengunjuk rasa berbondong-bondong memadati jalur utama.

“Massa dikawal ketat oleh pihak keamanan TNI/Polri. Mereka menggunakan fasilitas mereka, water canon satu unit, beberapa unit dalmas empat sampai lima. Dan pasukan lain yang berjalan dengan massa,” ungkap Enggel, wartawan BBC News Indonesia.

Foto: Suasana di salah-satu sudut di Lapas Sorong, Papua Barat, yang dibakar oleh sebagian narapidana menyusul unjuk rasa yang berakhir rusuh di kota itu, Rabu (21/08) lalu.

Menurut Enggel, rombongan pengunjuk rasa itu merupakan massa yang berasal dari Kabupaten Jayapura dan Kota Jayapura.

“Mereka kumpul di Waena, lalu bergerak ke arah Universitas Cendrawasih. Dan mengarah ke pusat kota di Kota Jayapura,” lanjutnya.

Seluruh aktivitas masyarakat di Kota Jayapura pun, kata Enggel, lumpuh sejak pagi.

“Toko-toko sudah semua tutup, perbankan, semua tutup, termasuk pasar. Sekolah mereka pagi ada, tapi dipulangkan lebih awal,” ujarnya.

Ribuan pengunjuk rasa menyuarakan tuntutan yang serupa dengan aksi-aksi unjuk rasa sebelumnya.

Mereka meminta pengungkapan kasus dugaan rasialisme terhadap mahasiswa Papua di Malang dan Surabaya, Jawa Timur, pada pertengahan Agustus lalu.

Foto: Petugas kepolisian mengevakuasi seorang warga saat melakukan penjagaan aksi di Mimika, Papua, Rabu (21/08)