Media Zionis, Israel, Soroti Aksi Bela Palestina

Ngelmu.co – Aksi damai, Aksi Bela Palestina atau aksi 1712 yang digelar di Monumen Nasional (Monas), Minggu (17/12) menjadi sorotan banyak media. Tidak hanya media lokal, tapi juga media luar negeri. Salah satu media asal Inggris Business Insider UK memberitakan mengenai puluhan ribu orang Indonesia yang memprotes Trump atas keputusannya terhadap Yerusalem.

Dalam berita yang dimuat oleh Business Insider UK disebutkan puluhan ribu umat Islam bergerak dari Masjid utama di ibu kota Indonesia menuju sebuah alun-alun di Jakarta pada Ahad (17/12) untuk memprotes keputusan Presiden AS Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel.

Straits Times Singapore juga melaporkan, setidaknya 40 ribu massa berkumpul pada Ahad (17/12) pagi di Monumen Nasional (Monas), Jakarta, untuk memprotes keputusan kontroversial Presiden AS Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai Ibukota Israel. Media Singapura itu mengutip pernyataan Humas Polda Metro Jaya, Argo Yuwono, yang menyatakan demonstrasi diikuti 40 ribu orang pada pukul 08.00 dan peserta akan terus berdatangan.

Aksi Bela Palestina yang digagas oleh Majelis Ulama Indonesia ini juga mendapat sorotan dari The Times of Israel yang merupakan media milik Israel. Dalam laporannya, The Times of Israel menyoroti seruan ulama Indonesia memboikot produk Amerika Serikat, pascapengakuan Presiden AS Donald Trump, yang mengakui Yerusalem sebagai Ibukota Israel.

The Times of Israel melaporkan bahwa sebagian besar peserta demonstrasi mengenakan jubah putih dan membawa spanduk bertuliskan “Indonesia bersatu untuk Palestina.” Diperkirakan 80 ribu massa berkumpul pada Ahad (17/12), di ibu kota negara Muslim terbesar di dunia tersebut.

Anwar Abbas, seorang ulama terkemuka, membacakan sebuah petisi yang meminta masyarakat Indonesia untuk berhenti membeli produk-produk Amerika, hingga Trump mencabut keputusannya untuk memindahkan kedutaannya dari Tel Aviv ke Yerusalem.

“Jangan mengandalkan produk mereka,” kata Anwar kepada kerumunan massa, termasuk pria, wanita dan anak-anak yang menanggapinya dengan melambaikan bendera Indonesia dan Palestina dan meneriakkan “boikot!”, seru Anwar.

Protes anti-Amerika sebelumnya tidak berhasil melobi untuk memboikot barang-barang AS, berdasarkan laporan The Times of Israel, Ahad (17/12).

Juru bicara kepolisian Jakarta Argo Yuwono mengatakan, para peserta demonstrasi bergerak dengan damai sekitar 3 kilometer dari Taman Monumen Nasional ke Kedutaan Besar AS. Beberapa media lokal juga melaporkan jumlah demonstran tersebut, dua kali lipat dari perkiraan polisi. Sekitar 20 ribu pasukan keamanan dikerahkan untuk mengamankan demonstrasi tersebut.

Dalam petisi tersebut, para ulama mendesak Presiden Amerika, Donald Trump, untuk segera mencabut pengakuannya atas Yerusalem sebagai ibukota Israel. Dengan mengatakan, hal tersebut telah merugikan keadilan internasional, melanggar hak asasi manusia rakyat Palestina dan merusak usaha perdamaian.

menurut Ma’ruf Amin, para ulama juga menuntut, agar negara-negara lain tidak mengikuti langkah AS untuk memindahkan kedutaan mereka dari Tel Aviv ke Yerusalem dan mendesak Dewan Keamanan PBB untuk mengadakan sidang darurat, guna membahas deklarasi Trump.

“Mari bersama dengan pemerintah dan dunia untuk kebebasan Palestina melalui cara-cara politik, diplomatik dan ekonomi,” ujar Ma’ruf.