Membangun Kebersamaan untuk Mengatasi Persoalan Bangsa

Tausiyah Habib Salim Tarhib Ramadhan

Ngelmu.co – Hitungan hari, insya Allah, kita akan bertemu kembali dengan bulan suci Ramadhan, bulan penuh ampunan bagi umat Islam.

Maka itu, mari kita simak tausiyah yang disampaikan oleh Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Habib Salim Segaf Al-Jufri, pada Tarhib Ramadhan 1441 Hijriah, Senin (20/4) kemarin:

“Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Semoga keluarga kita, anak-anak dan istri kita, juga bangsa Indonesia, Allah selamatkan dari virus Corona.

Mudah-mudahan dalam waktu yang tidak lama lagi, wabah ini, Allah angkat. Kita makin sadar dan kembali kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Ramadhan, merupakan tamu agung. Tamu yang akan mendatangi rumah kita masing-masing.

Harusnya, semua anggota keluarga sudah siap menyambut dengan persiapan terbaik.

Apalagi tamu ini yang akan membuat kita selamat di dunia dan bahagia di akhirat.

Maka sekali lagi, perlu kita siapkan dengan sebaik-baiknya.

Sungguh beruntung orang yang bahagia dan rindu ingin berjumpa dengan Ramadhan. Mudah-mudahan, Ramadhan juga senang dan rindu dengan kita.

Namun, jika ada orang yang merasa Ramadhan beban, maka semoga Allah bimbing.

Semua perjalanan pasti ada tempat singgah, berhenti. Perjalanan yang tidak pernah berhenti adalah perjalanan ke akhirat.

Ramadhan akan menambah bekal kita dalam perjalanan menuju akhirat.

Ketika kita berpuasa, kita akan merasakan bagaimana sulitnya orang-orang yang berkesusahan. Hati pun semakin peka, muncul sifat itsar, mau berbagi.

Jasad dan cara berpikir dia juga semakin sehat, dan dia dilatih untuk jujur, tidak berbohong.

Bayangkan, jika perasaan ini terbawa sepanjang tahun setelah Ramadhan, maka insya Allah, akan jauh dari maksiat.

Selama Ramadhan akan terlatih. Hamba yang menjalankan puasa-lah yang di-untungkan. Keseimbangan dalam dirinya akan terwujud.

Peluang jadi orang baik saat bulan Ramadhan lebih besar, karena setan-setan dibelenggu.

Tadinya kikir, jadi pemurah, sifat-sifatnya jadi bagus. Apalagi semua amal ibadah akan di-lipatgandakan.

Bahkan puasa, Allah sendiri yang akan memberikan ganjaran. Ditambah ada malam lailatul qadar.

Ada beberapa persiapan penting untuk sambut Ramadhan di tengah pandemi Corona ini.

Pertama, bagi diri kita, mari buat program, misalnya rencanakan untuk khatam Al-Qur’an, tadabbur, istighfar, bershalawat kepada Rasul sekian kali, menyiapkan iftar puasa, dan lain-lain.

Persiapkan juga sholat tarawih di rumah dengan anak istri keluarga kita. Siapkan program sebaik mungkin dengan keluarga kita apa. Nilai juga di akhir, bagi diri kita sendiri.

Kedua, siapkan program kita dengan masyarakat. Di tengah COVID-19 ini, tetap masih ada peluang berbuat kebaikan pada masyarakat.

Masih banyak suadara kita di sekitar, yang membutuhkan bantuan. Buat mereka yang susah, miskin, menjadi tersenyum, walaupun hartanya bukan berasal dari kita.

Pahalanya akan besar, sebaik-baik kamu, kata Rasul, adalah yang paling banyak manfatnya.

Bahkan dalam hadits-hadits shahih yang dikumpulkan oleh Syaikh Nashiruddin Al-Albani Jilid II halaman 608, dijelaskan:

“Seseorang keluar dari rumahnya, membantu mereka yang sulit, miskin, memberikan makan, yang demikian lebih bagus, daripada I’tikaf di masjid Rasulullah sebulan lamanya.”

“Irhamu man fil ardli yarhamkum man fis sama'”

Sayangilah semua yang ada di bumi, maka semua yang ada di langit, akan menyayangimu.

Berikan harta kita pada yang susah, buat mereka tersenyum. Insya Allah, kita akan tersenyum pula di yaumil mahsyar nanti.

Jangan menyepelekan amal yang kecil, mungkin sepiring nasi buat kita biasa. Tapi buat orang yang susah? Masya Allah, sepiring nasi tersebut akan membuat dia tersenyum.

Apalagi sampai mereka meneteskan air mata. Bagi yang tidak di-takdirkan umrah di Ramadhan, bisa sisihkan hartanya untuk membantu mereka.

Terkait musibah Corona, bagi orang beriman, menerima takdir Allah ini, apalagi ada yang meninggal, insya Allah, akan syahid, jika dia menerima dan berserah diri kepada Allah.

Bagi orang beriman, musibah ini mendatangkan berbagai hikmah. Bagi mereka yang tidak beriman, ini adalah adzab dari Allah.

Bagi orang puasa, ada dua kegembiraan, yaitu saat berbuka dan bertemu dengan Rabb-Nya.

Syaratnya, puasanya niatnya ikhlas, dan ingin menggapai ridho Allah.

Akan terjadi perubahan setiap harinya pada orang yang bersungguh-sungguh berpuasa ke arah yang lebih baik.

Puasa menjadi momentum kita bergandengan, bersama-sama, untuk menyelesaikan berbagai permasalahan bangsa.

Kemerdekaan di-raih, saat bangsa ini bangkit bersama-sama. Jangan beri kesempatan sedikitpun bagi mereka yang ingin memecah-belah.

Bahkan alam semesta bergerak dengan perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala. Kita bangsa yang besar, harus bersama-sama menghadapi wabah ini, membangun bangsa ke depan.

Sekali lagi, Ramadhan tinggal beberapa hari lagi, mari kita persiapkan. Buatlah jadwal kegiatan, ajak anak-anak, istri, suami, semuanya di-libatkan. Beri peran anak yang hafal Al-Qur’an, untuk menjadi imam.

Anak kecil jangan paksa untuk berpuasa. Namun, ajak pelan-pelan berlatih, ajak mereka mencintai Ramadhan, bertahap.

Buatlah situasi dalam keluarga menjadi indah dan nyaman. Allah itu, ingin pada kalian kemudahan, tidak akan mempersulit hamba-Nya.

Mudah-mudahan, Allah mempertemukan kita dengan Ramadhan. Mudah-mudahan, Allah mengangkat wabah Corona ini di Indonesia dan negeri-negeri lain.

Semoga, manusia sadar dan kembali kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Allah jadikan kita, keluarga kita, dan orang bertakwa, ahli surga, jadi hamba-hamba Allah, yang senantiasa memiliki hati yang ikhlas.

Semoga Allah, mengampuni dosa-dosa kita, dan menerima semua amal ibadah kita di Ramadhan nanti. Aamiin.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.”

Baca Juga: Hukum Sholat Tarawih di Rumah: Tata Cara, Niat, Bacaan, dan Keutamaan