Berita  

Menilik Akun yang Mencuitkan ‘Padahal Kalau Mau, Pak Ganjar Bisa Salahkan Wali Kota’

Banjir Kantor Gubernur Jawa Tengah
Kantor Gubernur Jawa Tengah, Jalan Pahlawan Kota Semarang, tergenang banjir pada Selasa (23/2) petang, karena adanya tanggul yang menghalangi aliran air. (Foto: Antara--Fx Suryo Wicaksono/Andi Bagasela/Rinto A Navis)

Ngelmu.co – Gubernur Ganjar Pranowo, mengaku sebagai orang yang bersalah atas peristiwa banjir di sejumlah titik di Kota Semarang–termasuk kantor Pemprov Jawa Tengah, Selasa (23/2).

“Saya yang salah. Yang lain sudah bekerja dengan baik,” tulisnya melalui akun Twitter pribadi, @ganjarpranowo.

Cuitan itu merupakan balasan Ganjar, atas kicauan akun Aditya Susanto, dengan nama pengguna, @aditya180204.

“Padahal, kalau mau, Pak @ganjarpranowo bisa menyalahkan wali kota, lalu salahkan air kiriman Ungaran. Hahahahaha.”

Demikian tulis akun yang baru dibuat pada Januari 2021 itu, Selasa (23/2) kemarin.

Menjadi menarik, karena @aditya180204, baru memiliki dua pengikut, serta mengikuti 11 akun Twitter lain.

Di antaranya @jokowi, @sandiuno, @mohmahfudmd, @ganjarpranowo, @JoeBiden, @Dennysiregar, @adearmando1, hingga @eko_kuntadhi.

Akun tersebut juga baru berkicau sebanyak 26 kali, yang sebagiannya mengomentari kinerja Pemprov DKI Jakarta–khususnya Gubernur Anies Baswedan.

Sampai berita ini ditulis, tidak diketahui jelas, di mana @aditya180204 tinggal.

Apakah ia merupakan warga Jakarta, Jawa Tengah, atau provinsi lain yang ada di Indonesia.

Sebab, yang bersangkutan memang tidak menyertakan titik lokasi pada akun Twitter-nya.

Baca Juga: Giring Sebut Anies Tak Punya Kapabilitas Kelola Jakarta, Pasha: Terlalu Naif dan Kerdil

Terlepas dari itu, banjir di Jateng, terutama di Semarang, memang kembali menjadi sorotan.

Terlebih karena Kantor Gubernur Ganjar, ikut terendam, setelah hujan turun selama dua jam, pada Selasa (23/2) petang.

Banjir merendam lokasi tersebut dengan ketinggian air antara 10-50 sentimeter.

Air menggenangi lantai 1 Gedung B, dan selasar penghubung ke Gedung A.

Banjir juga merendam puluhan sepeda motor dan mobil yang terparkir di halaman kantor.

Aliran listrik di kompleks Kantor Gubernur Jateng pun dipadamkan, guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

Marnie, salah seorang pegawai honorer di Bagian Humas dan Protokol Setda Provinsi Jateng, hanya bisa memandangi sepeda motor miliknya yang ikut terendam.

“Biasanya tidak banjir, mungkin karena hujannya deras selama dua jam-an tadi,” tuturnya, mengutip Antara.

“Mudah-mudahan motor saya tidak rusak,” sambung wanita asal Kabupaten Pemalang itu.

Sejumlah jalan protokol di sekitar kompleks Kantor Gubernur Jateng, seperti Jalan Pahlawan dan Jalan Pandanaran, juga terendam air cukup tinggi [terpaksa ditutup sementara].

Penutupan jalan tersebut menyebabkan kemacetan arus lalu lintas cukup parah.

Selain itu, banjir juga merendam sejumlah titik di kawasan Kota Lama.

Seperti di perempatan Hotel Metro dan Pasar Johar, depan Kantor Pos Besar.

Begitu pun di Jalan Tawang Stasiun Tawang, hingga sepanjang Jalan Letjen Suprapto–sekitar Gereja Blenduk.

Genangan air masih terlihat hingga pukul 22.00 WIB, dengan ketinggian hingga 50 sentimeter.

“Rumah saya ‘kan di Kebonharjo. Satu-satunya jalannya lewat sini,” kata Imam, seorang warga yang berupaya menerobos banjir.

“Kalau nunggu surut, sepertinya lama, ya. Jadinya nekat terobos, tapi ya, akhirnya mogok begini,” imbuhnya, mengutip CNN.

Banjir juga merendam Stasiun Tawang Semarang, tepatnya di area ruang tunggu, peron, hingga jalur rel tempat kereta berhenti.

Kondisi ini membuat Stasiun Tawang kembali lumpuh dan tidak beroperasi.