Berita  

Menteri BUMN Erick Thohir Minta Tambahan PMN Rp106 T, Koordinator KontraS Bertanya

Erick Thohir PMN BUMN

Ngelmu.co – Di tengah situasi sulit, Menteri BUMN Erick Thohir, meminta tambahan PMN [penyertaan modal negara], sebesar Rp106 triliun, untuk tahun anggaran 2021-2022.

Merespons hal ini, Koordinator Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) Fatia Maulidiyanti, pun bertanya kepada publik.

“Nah ‘kan, masih percaya kalau pemerintah itu peduli sama nyawa kita?” tuturnya, melalui akun Twitter pribadi, @fatiamaulidya_, Kamis (8/7) kemarin.

“Di tengah situasi sulit begini, dia masih bisa minta duit buat pembagunan, salah satunya buat bangun sirkuit di Mandalika,” sambungnya.

Pemilik akun @ahyarmaps, pun menyahut, “Saya ragu, apakah orang-orang di sana itu pernah tahu kalau rakyaknya punya nyawa.”

PMN BUMN

Mengutip CNN, dari Rp106 triliun, Erick, meminta tambahan Rp33,9 triliun untuk PMN 2021, dan Rp72,449 triliun untuk PMN 2022.

“Dari rapat bulanan kami dengan Kementerian Keuangan (Kemenkeu), angka ini belum ketemu,” tuturnya.

“Tapi kurang lebih sudah 90 persen, dan kami tetap memberanikan diri, meminta dukungan kepada anggota dewan,” sambung Erick.

“Agar angka ini bisa menjadi support,” imbuhnya lagi, saat rapat di Komisi VI DPR, Kamis (8/7) kemarin.

Suntikan modal Rp33,9 triliun, kata Erick, akan mengarah kepada tiga BUMN–untuk menjalankan penugasan dan merestrukturisasi.

Dengan rincian:

  1. Rp7 triliun untuk PT Kereta Api Indonesia (Persero), sebagai dukungan dalam menjalankan PSN [proyek strategis nasional] PT LRT Jakarta, serta pemenuhan base equity Kereta Cepat Indo-China (KCIC);
  2. Rp19 triliun untuk PT Hutama Karya (Persero), sebagai tambahan modal pembangunan jalan tol Trans Sumatera; dan
  3. Rp7,9 triliun untuk PT Waskita Karya (Persero) Tbk, sebagai penguatan permodalan dalam rangka restrukturisasi.

Baca Juga:

Sementara mengutip Kontan, ada 12 BUMN calon penerima suntikan modal PMN 2022, sebesar Rp72,449 triliun.

Berikut rinciannya: