Menteri BUMN Meninjau Pembangunan Pabrik Kereta Api Terbesar se-Asia Tenggara di Banyuwangi

Ngelmu.co – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno meninjau pabrik kereta api terbesar di Asia Tenggara, milik PT Industri Kereta Api (INKA), yang sedang dibangun di Banyuwangi, Jawa Timur. Pembangunan pabrik kedua milik PT INKA itu, dinilai Rini, sangat penting karena akan menjadi pendukung industri kereta api tanah air.

Daya tampung pabrik kereta api INKA di Madiun, menurut Rini, juga sudah terlalu padat dan tidak mencukupi. Sedangkan, PT INKA baru saja mendapat pesanan gerbong juga lokomotif kereta api dari Laos. BUMN juga sudah menawarkan produknya ke Filipina dan Madagaskar.

“Alhamdulilllah kita punya (pabrik), dan ini harus cepat terselesaikan. Karena memang pesanannya PT INKA sudah menunggu, seperti gerbong dan lokomotif kereta makin banyak, sehingga di Madiun itu sudah cukup padat dan tidak mencukupi,” jelas Rini, seperti dilansir Viva, Rabu (17/7).

Sementara pemilihan Banyuwangi sebagai lokasi pabrik kereta api yang akan dilengkapi testing track sepanjang 4 kilometer itu, disebut Rini, karena berdekatan dengan Pelabuhan Ketapang dan Stasiun Banyuwangi Baru.

“Memang pabrik-pabrik kereta yang besar di dunia harus ada test track-nya, dan membutuhkan lahan yang besar,” lanjutnya.

Diketahui, pabrik kedua PT INKA di Banyuwangi itu, akan menempati lahan seluas 83,49 hektare. Di mana untuk tahap pertama, pembangunan pabrik tersebut sudah menghabiskan dana mencapai Rp483 miliar, dengan kontraktor PT Adhi Karya Tbk.

Sedangkan PT INKA sendiri, masih membutuhkan sekitar 3.000 tenaga kerja, yang akan diutamakan dari masyarakat sekitar, dalam pengoperasian pabrik kereta api. Lulusan SMK disebut sebagai salah satu pihak yang dicari.

Disebut sebagai satu-satunya manufaktur sarana perkeretaapian di Asia Tenggara, pabrik tersebut akan membuat lokomotif serta gerbong, dengan tujuan ekspor ke luar negeri.

Namun, meski target selesai tahun 2020, hingga saat ini, progres pembangunan pabrik kereta api masih di tahap pertama, atau 20 persen dari keseluruhan.

“Kita harapkan tahap pertama pabrik kereta api kedua milik INKA ini bisa selesai pada Agustus 2020,” tegas Rini.

Dalam kunjungannya tersebut, Rini juga menyaksikan penandatanganan kesepakatan kerja sama antara PT INKA dengan dua SMK di Banyuwangi, yakni SMK 1 Glagah dan SMK Cordova.

Di mana kerja sama tersebut, berupa Pendampingan dan Pengembangan SMK, sesuai Kebutuhan Industri (Link and Match).

Rini menyatakan, lulusan SMK bisa langsung bergabung dengan industri kereta api nasional, karena sektor industri perkeretaapian memang membutuhkan tenaga kerja dan tenaga ahli dari lulusan SMK.

Di mana nantinya, para lulusan SMK itu, dinilai Rini, akan mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional.

“Kita membantu SMK dan juga SMK membantu kita dalam memproduksi kereta api nasional. Artinya, kita sebagai BUMN dapat memberikan hasil nyata pada para lulusan SMK dan Politeknik, untuk bekerja di BUMN,” pungkasnya.