Menteri Pertahanan: TNI Saling Tembak, Teroris Tepuk Tangan

Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu

Ngelmu.co – Aksi penembakan seorang perwira TNI Angkatan Darat, Letkol Dono Kuspriyanto, sampai meninggal di tempat oleh perwira TNI Angkatan Udara menjadi perhatian serius Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu. Ryamizard meyatakan jika TNI saling tembak membuat teroris tertawa dan bertepuk tangan.

Ryamizard mengatakan bahwa pelaku penembakan yang juga seorang anggota TNI AU tersebut terancam dipecat hingga hukuman kurungan penjara.

“Diproses paling tidak 15 tahun, dipecat. Dan saya baru dapat informasi, yang kami nantikan KSAU nanti kirim laporan kepada Panglima dan ke saya lengkapnya. Tapi yang jelas sudah tertangkap,” kata Ryzamizard dalam keterangan persnya di Jakarta Pusat, Kamis 27 Desember 2018, dikutip dari Viva.

Baca juga: Alasan Terjadinya Penembakan Anggota TNI di Jatinegara

Ryamizard menegaskan bahwa peristiwa tersebut tidak boleh terulang, apalagi, peristiwa ini melibatkan sama-sama organisasi TNI, meski dalam penyelidikan sementara keduanya saling tidak kenal. Ryamizard menyatakan bahwa sesama TNI harus solid tanpa melihat dari kesatuan mana.

“Harus solid. Saya tidak lihat Angkatan Darat, Laut dan Udara. Sama semuanya TNI. TNI itu menjaga negara ini, bagaimana menjaga negara saling tembak sendiri, nanti yang tepuk tangan teroris. Dengan polisi pun tak boleh, apalagi dengan sesama tentara,” ujar Ryamizard.

Ryamizard Ryacudu mengatakan bahwa ia telah bersurat kepada Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan tembus ke setiap (matra) Angkatan agar kasus ini menjadi perhatian serius dan tak terulang. Sebab, hal itu perlu dilakukan, konflik atau peristiwa yang bisa merugikan korps tentara harus diminimalisir sekecil mungkin.