Menulusuri Latar Belakang Caleg PKS, Fransisca Santa Clause

Ngelmu.co – Unggahan akun Instagram resmi @pk_sejahtera berupa poster salah satu Calon Anggota Legislatif (Caleg) Partai Keadilan Sejahtera Kabupaten Sleman, Fransisca Santa Clause, ramai diperbincangkan media beberapa hari terakhir. Tak lain, hal yang menarik perhatian adalah nama dari Caleg PKS satu ini membuat warga ingin tahu jelas seperti apa latar belakang Sisca, begitu ia biasa dipanggil.

Related image

Meskipun mengaku tak menyangka poster tersebut bisa viral, ia tetap memberikan klarifikasi tentang namanya yang memang banyak dipertanyakan oleh publik. Nama tersebut merupakan pemberikan dari Ayahnya sejak ia kecil.

“Enggak, nggak nyangka jadi viral. Niatnya waktu itu cuma upload untuk keperluan kampanye via IG, tau ‘kan ya yang poster itu. Ternyata tau-tau ada yang nge-posting ulang. Itu nama asli dari bapak, dan saya tidak ingin mengubahnya karena pemberian dari bapak. Dari kecil namanya sudah seperti itu, jadi tidak mualaf, sudah Muslim dari kecil. Kalau banyak orang yang menyangka mualaf ‘kan ya, karena namanya itu. Dari agama di KTP pun Islam, begitu,” jelas Sisca, Jumat (1/3/2019).

Ia juga menceritakan tentang perjanan hidupnya, sampai bisa kenal dengan PKS. Dari kecil, ayahnya memang memberikan kebebasan kepada anak-anaknya untuk menentukan jalan hidup yang ingin ditempuh. Sampai akhirnya Sisca bertemu dengan PKS, dan merasa cocok dengan ideologisnya.

“Saya orang biasa yang tumbuh di keluarga beragam. Berbeda jalan hidup, cara pandang, keyakinan, bahkan agama. Hidup dengan penuh toleransi, saling menghormati, menghargai, bahkan saling support, sekali pun itu dalam hal beribadah. Salat misalnya, ketika waktunya telah tiba, saya diingatkan. Saat pertama mencoba berinteraksi dengan partai yang notabene adalah partai islam ini, saya sempat takut dan ragu-ragu. Saya bukan orang islam yang militan, keluarga saya juga beragam keyakinannya. Ternyata diluar dugaan saya, PKS itu sangat toleran dalam beragama, menghargai perbedaan keyakinan. Tidak mempermasalahkan sama sekali nama saya yang unik ini. Semua orang, siapa saja, apa pun latar belakangnya, PKS dekati dan rangkul. Ini yang membuat saya cocok dengan PKS. Terlebih sikapnya terhadap orangtua, walaupun berbeda keyakinan, saya selalu diajarkan untuk selalu menyayangi, menghormati, dan berbakti kepada keduanya. Itu yang membuat saya nyaman bersama PKS,” ujar Sisca menjelaskan.

Sebelum maju menjadi Caleg PKS, Sisca pernah aktif sebagai tim sukses Caleg. Saat kesempatan menjadi Caleg dapat ia genggam, ada tiga hal yang ingin ia bawa untuk pembenahan wilayahnya.

Baca Juga: Ketika PKS Berjuang Sendirian Menolak RUU P-KS

“Selama ini saya ‘kan concernnya di bidang pertanian ya, jadi akan mengangkat itu, lebih ke pemerhati petani-petani dan UMKM, agar UMKM kita lebih naik lah, seperti itu. Lalu, tentang pemberantasan buta huruf Alquran, masih banyak di wilayah yang mereka membutuhkan sentuhan-sentuhan agama, karena belum bisa baca tulis Alquran. Dan ketiga, yaitu pemberdayaan pemuda, pemuda itu kan lulusannya begitu banyak S1-nya, banyak banget, tapi lapangan kerjanya masih jomplang, saya mengusahakan menyediakan lapangan pekerjaan,” ungkap Sisca yang juga merupakan pengusaha jamur dan pengajar di sebuah sanggar tahsin.

DPP PKS pun turut menyemangati Fransisca Santa Clause, dan menyampaikan jika PKS mendoakan nama Sisca bisa menjadi berkah bagi dirinya sendiri.

“Mudah-mudahan namanya jadi berkah, karena itu pemberian orang tua, yang pasti menginginkan anak tumbuh sesuai namanya: malaikat yang selalu membuat manusia gembira saat bangun di pagi hari,” kata Sekretaris Bidang Polhukam DPP PKS Suhud Alynudin, Jumat (1/3/2019).

Menurut Suhud, Fransisca memiliki kesempatan mewujudkan makna namanya melalui kebijakan politik. Ia juga berharap Sisca bisa membuat rakyat gembira.

“Jalur politik yang dia ambil memberi kesempatan bagi dia untuk membuat rakyat gembira melalui kebijakan-kebijakan yang dibuat. Membuat rakyat selalu gembira dan tidak waswas akan masa depannya, karena seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi dengan mudah,” tambahnya.

Suhud juga menegaskan jika PKS merupakan partai multietnis dan multi agama. Maka, sudah terbiasa dengan perbedaan.

“PKS itu partai Islam yang anggotanya multietnis dan agama. Di wilayah yang mayoritas beragama non-Islam, kami menempatkan kader-kader sesuai dengan mayoritas agama masyarakat itu. Jadi bagi kami perbedaan itu hal biasa,” ucap Suhud.

Sementara penjelasan dari orangtuanya memberikan nama tersebut hanyalah sebatas karena waktu kelahirannya, yakni pada bulan November. Ada pihak keluarga yang mengusulkan nama itu, karena memang keluarganya berasal dari dua latar belakang yang berbeda.