Opini  

Molotov Coattail untuk Sebaris Hestek

 

Rabu malam lalu (18/7) dua punggawa penggerak hestek #2019GantiPresiden Mardani Ali Sera dan Neno Warisman mendapat “bingkisan kecil” dari orang tak dikenal.

Rumah politisi PKS yang juga inisiator hestek yang meraih banyak dukungan rakyat di komplek Iqro Bekasi dihadiahi molotov. Sementara Neno Warisman kehilangan mobil karena terbakar dan banyak kecurigaan dilakukan oleh pelaku yang sama.

Pertama kali di buat, kala seteru dalam negeri Italia antara kaum republikan dan naionalis di tahun 1930an Fransisco Franco sengaja membuat bom rakitan murah meriah ini untuk menahan laju tank tank T26 milik Republikan. Dan saat itu bom ini belum dinamakan molotov.

Demi melihat ampuhnya efek dari kesederhanaan pembuatannya, negara lain pun menduplikasi pembuatannya. Finlandia di dekade yang sama pun menggunakannya untuk menahan laju tank tank soviet yang menginvasi Finlandia kala itu.

Finlandia yang kala itu dilanda depresi dan isu kesejahteraan warganya, menjadi sakit hati dengan bahasa Vyacheslav Mikhailov Molotov menteri luar negeri Soviet yang menyebut dengan nada mengejek, bahwa Soviet tidak mengirim bom tapi mengirim makanan untuk warga Finlandia yang kelaparan.

Karena ucapan Vyacheslav Molotov inilah, akhirnya rakyat Finlandia menamai bom sangat sangat sederhana yang dibuat dari botol botol bekas berisi cairan pembakar dan secarik kain ini dengan sebutan BOM MOLOTOV.

Selanjutnya, bahkan Finlandia memproduksi massal bom molotov hingga melibatkan pabrikan dan mewajibkan serdadu mereka membawanya sebagai perlengkapan perang guna menahan laju tank tank penghancur soviet. Hingga akhirnya Finlandia sukses membuat frustasi Uni Soviet meski Negara Mikail Gorbachev itu memiliki sumber daya militer yang jauh lebih besar dari Finlandia.

Molotov adalah simbol perlawanan rakyat. “fitrahnya” ia digunakan untuk menahan dan menghancurkan tank tank agresor yang merangsek maju tanpa bisa dihentikan oleh selainnya. Maka akan jadi absurd jika kini molotov menyalahi kodratnya dan digunakan para pengecut untuk menghentikan perjuangan rakyat.

Meski yang melaju menderu deru kini bukanlah tank yang bisa dihentikan dan dimusnahkan dengan selemperan molotov, karena ia lebih perkasa dan menakutkan dari raungan T26 soviet dulu kala, karena yang menderu deru itu kini tak bisa dihentikan dengan teror molotov, karena yang menakutkan mereka itu, hanyalah sebaris hestek #2019GantiPresiden.

Andy Windarto