Muhammadiyah Beri Sinyal Dukungan untuk Sudirman-Ida

Ngelmu.co, SEMARANG – Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah M. Tafsir memberi sinyal dukungan pada pasangan gubernur dan calon wakil gubernur Sudirman Said – Ida Fauziyah dalam Pilgub Jateng 2018.

Signal tersebut diungkapkan bermula ketika salah satu pengurus Aisyiah Jateng meminta ketegasan dari Sudirman Said meminta dukungan warga Muhammadiyah dalam acara ‘Taaruf Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jateng’ yang dilangsungkan di Aula Kantor PWM Muhammadiyah Jateng, Sabtu (31/3).

“Kami warga Muhammadiyah ingin pak Dirman mengatakan dengan tegas, apakah hendak meminta dukungan ke seluruh pengurus dan warga Muhammadiyah atau bagaimana?” Kata Taqiyah Musman, Wakil Ketua PW Aisyiah Jateng di hadapan seluruh pimpinan 35 pimpinan daerah Muhammadiyah, pimpinan Aisyiah, lembaga pendidikan dan kesehatan Muhammadiyah se Jateng.

Belum lagi dijawab, dia sudah kembali melayangkan ungkapan. “Bahwa perempuan Jateng harus dikembalikan sesuai kodratnya. Kalau saya, saya pertegas bahwa perempuan akan mendukung perempuan,” tandasnya.

Mendengar ungkapan salah satu petingginya, seluruh hadirin riuh bertepuk tangan. Tidak berhenti di situ, lontaran Taqiyah segera disambut oleh Ketua PW Muhammadiyah M. Tafsir.

“Kalau Bu Taqiyah memilih perempuan, saya karena normal ya juga akan memilih perempuan,” katanya.

Namun ketika dikonfirmasi ungkapan tersebut, secara diplomatis M. Tafsir mengutarakan bahwa secara kelembagaan Muhammadiyah akan netral.

“Namun ketika di bilik suara warga Muhammadiyah kan tidak bisa netral,” katanya.

Sebagai pimpinan Muhammadiyah, kata Tafsir, tentu kita tidak bisa menyatakan secara formal kepada seseorang. Acara tersebut merupakan untuk mengedukasi warga Muhammadiyah agar memilih secara cerdas dan rasional.

“Saya rasa warga bisa menafsirkan apa yang harus dilakukan. Dukungan di arena publik tetap netral. Apalagi Muhammadiyah homogen bahwa mainstream nya ada, tetap tidak homogen,” katanya.

Menurut dia jika dukungan pada salah satu calon secara organisasi tidak memberi keadilan. Namun ketika ditanya apakah akan memilih perempuan, Tafsir berkilah.

“Dalam kondisi suami istri harus begitu,” katanya.