Berita  

MUI Nilai Ucapan Sukmawati Melukai Umat Islam

Melukai Umat Islam

Ngelmu.co – Ketua Komisi Dakwah dan Pengambangan Masyarakat Majelis Ulama Indonesia (MUI), M Cholil Nafis, menilai ucapan Sukmawati Soekarnoputri, yang membandingkan Presiden pertama RI, Soekarno, dengan Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, telah melukai umat Islam.

Ucapan Sukmawati Dinilai Melukai Umat Islam

“Bagaimanapun, ucapan Bu Sukmawati telah melukai perasaan umat Islam. Ada rasa kejanggalan dalam ucapannya,” tuturnya, seperti dilansir Sindo News, Senin (18/11).

Cholil pun mengingatkan, agar Sukmawati belajar tentang Islam dan Pancasila dengan lebih baik.

Ia juga berharap, aparat penegak hukum bisa memproses laporan atas Sukmawati, sesuai prosedur.

“Makanya, harus diajari dengan proses hukum. Mungkin dulu dianggap karena tak paham dan minta maaf, maka sekarang biar proses hukum saja berlangsung,” kata Cholil.

“Kita tunggu proses hukum,” pungkasnya.

Baca Juga: Soal Ucapan Sukmawati, Menteri PPN: Lidahnya Tergelincir

Sebelum pernyataannya yang membanding Soekarno dengan Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, Sukmawati juga pernah menuai kontroversi.

Saat itu, ia membawakan puisi berjudul ‘Ibu Indonesia’, di acara 29 Tahun Anne Avantie Berkarya, di Indonesia Fashion Week (IFW) 2018 lalu.

Sukmawati, membandingkan kidung dengan azan, melalui puisi yang ia bacakan:

Ibu Indonesia

Aku tak tahu Syariat Islam
Yang kutahu sari konde ibu Indonesia sangatlah indah
Lebih cantik dari cadar dirimu

Gerai tekukan rambutnya suci
Sesuci kain pembungkus ujudmu
Rasa ciptanya sangatlah beraneka

Menyatu dengan kodrat alam sekitar
Jari jemarinya berbau getah hutan
Peluh tersentuh angin laut

Lihatlah ibu Indonesia

Saat penglihatanmu semakin asing
Supaya kau dapat mengingat
Kecantikan asli dari bangsamu

Jika kau ingin menjadi cantik, sehat, berbudi, dan kreatif
Selamat datang di duniaku, bumi Ibu Indonesia

Aku tak tahu syariat Islam
Yang kutahu suara kidung Ibu Indonesia, sangatlah elok
Lebih merdu dari alunan azan-mu

Gemulai gerak tarinya adalah ibadah
Semurni irama puja kepada Illahi
Napas doanya berpadu cipta

Helai demi helai benang tertenun
Lelehan demi lelehan damar mengalun
Canting menggores ayat ayat alam surgawi

Pandanglah Ibu Indonesia
Saat pandanganmu semakin pudar

Supaya kau dapat mengetahui kemolekan sejati dari bangsamu
Sudah sejak dahulu kala riwayat bangsa beradab ini cinta dan hormat kepada ibu Indonesia dan kaumnya