Namun, Nadiem tetap bersyukur, karena selama ini memiliki tim serta keluarga yang mendukung.
“Jadi, sulit banget,” ujarnya. “Ya, alhamdulillah, saya punya tim yang luar biasa.”
“Saya punya keluarga yang luar biasa mendukungnya,” sambung Nadiem.
“Sehingga saya bisa kokoh pada saat badai ini bertiup, ya. Badainya juga cukup lama ini,” imbuhnya lagi.
Di sisi lain, Nadiem, juga bicara soal prinsip hidupnya selama ini yang enggan melihat ke belakang.
Ia hanya ingin melakukan yang terbaik ketika bekerja.
Maka situasi pandemi Covid-19, lanjutnya, tidak boleh membuat Kemendikbud Ristek, takut membuat gebrakan baru.
“Jadinya, buat saya, adalah kemampuan dan keberanian tim saya untuk melakukan apa yang terbaik untuk masa depan generasi kita,” kata Nadiem.
“Itu harga mati buat saya,” tegasnya. “Mau pandemi apa tidak, perubahan ini harus terjadi. Jadi, itu kira-kira filsafat saya.”