Nasib Tik Tok Seusai Diblokir Selama Satu Pekan

Tik Tok

Ngelmu.co – Tik Tok bisa kembali diakses? Wow, hanya sepekan diblokir, nasib Tik Tok kini sudah bebas dikases kembali.

Pemblokiran terhadap aplikasi Tik Tok oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika hanya berlaku selama satu pekan. Kini aplikasi ini sudah bisa diakses kembali.

Berdasarkan pengecekan yang dilakukan Ngelmu pada aplikasi ini pada Selasa 10 Juni 2018, pukul 19.45 WIB, fitur Tik Tok pada aplikasi mobile sudah berjalan normal seperti biasanya.

Memang pada saat dilakukan pemblokiran, aplikasi ini memang masih bisa dibuka, namun pada fitur video hanya menampilkan caption saja, tidak disertai video yang telah diunggah pengguna.

Namun, saat ini, aplikasi ini telah dapat diakses seperti biasa. Video sudah bisa dilihat seperti sebelum pemblokiran.

Diberitakan sebelumnya, Kominfo mengaku telah menerima banyak aduan mengenai aplikasi Tik Tok yang banyak mengandung konten negatif. Selain konten yang berkaitan dengan hal pornografi, tapi juga ada konten yang dilaporkan mengandung pelecehan agama pada beberapa video yang dibuat oleh pengguna.

Baca juga: Kominfo Sebut Blokir Tik Tok Bisa Dicabut

Kominfo telah melayangkan surat teguran kepada perwakilan aplikasi yang populer di kalangan anak muda dan anak-anak ini yang ditujukan ke kantor pusatnya yang berada di Cina. Surat teguran itu pada awalnya tidak diindahkan, sehingga Kominfo mengambil langkah untuk memblokir aplikasi ini pada Selasa 3 Juli 2018.

Sehari setelah aplikasi ini diblokir induk perusahaan aplikasi yang berasal dari Cina itu, Bytedance Technology mengirimkan dua petingginya ke Indonesia untuk melakukan negosiasi dengan Kominfo. Dari pertemuan tersebut, pihak Bytedance Technology menyatakan akan melaksanakan dua komitmen atas konten yang ada pada platformnya.

Saat ini, pihak Bytedance Technology telah memenuhi satu komitmen untuk membersihkan aplikasinya dari konten negatif. Selanjutnya, aplikasi ini diharapkan dapat mematuhi komitmen selanjutnya, yaitu untuk tetap menjaga aplikasi selalu bersih dari konten negatif yang bisa membawa dampak buruk bagi kaum milenial.