Negative Campaign Tak Dilarang dan Tak Bisa Dipidana

Ngelmu.co – Dalam acara konsolidasi internal PKS, Presiden PKS Sohibul Iman menyerukan kepada seluruh kadernya untuk memperbanyak kampanye positif calon yang mereka usung. Namun, Sohibul Iman juga mengatakan bahwa tidak masalah jika ada sisi negatif lawan yang diungkapkan di publik selama masa kampanye.

“Silakan antum melakukan positive campaign-nya 80 persen, masuk ke negative campaign 20 persen. Itu boleh. Sebab publik harus tahu calon ini apa kelemahannya,” kata Sohibul di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Minggu (14/10).

Sohibul juga menegaskan bahwa PKS tak akan mentolelir kampanye hitam (black campaign) dari para kadernya. Sohibul menyatakan bahwa PKS tak memperbolehkan para kadernya untuk melakukan kampanye hitam yang merupakan hoax atau kebohongan.

Pernyataan Sohibul ini dikomentari oleh beberapa pihak, terutama pihak partai koalisi Jokowi-Ma’ruf Amin.

Ketua DPP Partai Golkar TB Ace Hasan Syadzily mengomentari bahwa sebagai partai dakwah, PKS seharusnya mengedepankan hal-hal yang positif.

“Seharusnya partai yang memiliki reputasi sebagai partai dakwah mengedepankan kampanye positif bukan negatif. Apa sudah kehilangan orientasi positifnya sebagai partai yang mengedapankan dakwah yang mengajak kepada kebaikan?” kata Ace, Minggu (14/10), dikutip dari Kumparan.

Baca juga: KPK Apresiasi Langkah PKS Wajibkan Caleg Tandatangani Pakta Integritas

Partai pengusung Jokowi-Ma’ruf lainnya, NasDem, mempertanyakan sikap Presiden PKS Sohibul Iman yang mengizinkan kadernya untuk menggunakan kampanye negatif meski dalam porsi yang sedikit. Ketua DPP NasDem Irma Chaniago mengatakan bahwa kampanye pilpres harus diisi oleh adu ide dan gagasan yang berdasarkan data. Irma menyatakan bahwa jika kampanye negatif dibebaskan, ada kecenderungan, adu gagasan diisi oleh berbagai fitnah.

“Kampanye pilpres haruslah konstruktif atau positif. Mengkritis itu by data, bukan kampanye negatif. Tapi kalau kritik hanya berdasarkan karena lawan politik dan ketidaksukaan tanpa data, itu dilarang agama,” kata Irma, Minggu (14/10).

Dikutip dari Kumparan, Wakil Sekretaris TKN yang juga politisi dari PSI Raja Juli Antoni menilai bahwa kampanye negatif tak tepat dilakukan karena cenderung menjadi kampanye hitam. Raja Juli menjelaskan bahwa perilaku negative campaign cenderung dilakukan politikus yang tak rasional dan bersifat emosional yang bisa merugikan pihak mana pun.

“Sebenarnya negative campaign itu bisa jadi black campaign karena kebohongan juga. Nah mungkin PKS diminta agar bisa lebih cerdas saja, supaya lebih cerdas membedakan negative campaign sama black campaign,” kata Raja Juli, Minggu (14/10).

Lalu, apa sebenarnya perbedaan antara negative campaign dengan black campaign?

Jika ditelusuri, kampanye negatif dan kampanye hitam memiliki perbedaan yang mendasar. Negative campaign adalah kampanye yang mengemukakan sisi negatif atau kelemahan faktual tentang lawan politik. Sedangkan Black campaign adalah kampanye yang penuh fitnah dan kebohongan tentang lawan politik.

Jika memang terpaksa melakukan negative campaign maka tidak ada sanksinya dan tak dapat dipidanakan. Sebab, negative campaign merupakan pengungkapan fakta dari kelemahan lawan politik, berdasarkan data juga untuk mengungkapkannya.

Barulah seseorang bisa dihukum atau dipidanakan kalau melakukan black campaign. Sebab, kampanye hitam tidak berdasarkan data dan merupakan kebohongan atau hoax untuk menjatuhkan lawan.