Berita  

Nelayan Masih Lapor Kapal Asing ke Susi: Vietnam Tangkap Ikan di Perairan Kita

Kapal Asing Curi Ikan di Natuna

Ngelmu.co – Meski tak lagi menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, tak serta-merta abai dengan keamanan laut Indonesia. Ia terus aktif menyuarakan pendapat.

Mulai dari pernyataan penggantinya, Edhy Prabowo, soal kapal asing hasil tangkapan lebih baik diberikan kepada nelayan Tanah Air, daripada ditenggelamkan.

Hingga yang terbaru, laporan nelayan kepada dirinya, terkait kapal asing yang berasal dari Vietnam, menangkap ikan di perairan Natuna, Kepulauan Riau.

“Kiriman dari nelayan di Natuna, tanggal 19 Juni, melihat beberapa kapal Vietnam, menangkap ikan di perairan kita,” tulisnya melalui akun Twitter pribadi, @susipudjiastuti, Jumat (3/7).

“Berikut SMS-nya: 19 juni 2020, kapal Vietnam, semakin meraja rela di laut Natuna, menggunakan armada bahan kapal besi, dan semakin besar,” sambungnya.

Lihat video-nya di sini…

“Sepengetahuan saya, kalau kapal besi itu kapal-kapal ikan China,” lanjut Susi, yang kemudian berharap Presiden Joko Widodo, bisa bicara tegas seperti tahun 2015 lalu.

“Jangan ada toleransi lagi. Kapal-kapal yang masih berani masuk ke perairan kita, dan melanggar, dan melakukan pencurian ikan, saya perintahkan langsung saat itu, langsung tenggelamkan!”

Demikian kutipan pidato Jokowi, dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas), Jumat (18/12/2015).

Sebelumnya, pada Rabu (1/7) lalu, Susi, membalas cuitan akun Twitter resmi KKP, @kkpgoid, dengan emoticon tepuk tangan.

“Jalan-jalan ke Pariaman, jangan lupa berbekal ikan, buat apa ditenggelamkan, lebih baik dimanfaatkan,” demikian tulis akun tersebut.

Tepuk tangan yang Susi berikan, bukan merupakan tanda setuju.

Sebab, ketika Ngelmu, telusuri cuitan itu lebih lanjut, banyak yang memahami apa maksud Susi, di balik emoticon tersebut.

“Saya mau tanya, Bu, apa dengan begitu ada kemungkinan sebagai ladang korupsi? Mengingat hasil laut yang melimpah, dan seandainya banyak kapal ditangkap, tidak didata untuk dimanfaatkan untuk sekolah perikanan, mempekerjakan siswa sekolah perikanan dengan gaji kecil, atau ada kemungkinan lain,” tanya @hutapeafranc.

“Setahu saya, dua tahun lalu, itu yang terjadi,” jawab Susi.

“Ibu yakin gak, kalo seluruh kapal yang ditangkap, 100% dimanfaatkan untuk negeri? Atau ada jabat tangan,” tanya warganet lainnya, @MFATURRAHMAN1.

Susi, pun hanya membalas seperti berikut:

Namun, yang paling menarik adalah cuitan dari @NewYudi. Ia membalas pantun KKP, juga dengan pantun.

“Jalan-jalan ke Bali, jangan lupa membeli teri, kalau Bu Susi jago dalam aksi, Pak Edi hanya pintar narasi,” tulisnya.