Berita  

Netizen Soroti Kalimat di Karikatur Pesawat Merah Putih yang Sudjiwo Tedjo Unggah

Sudjiwo Tedjo Pesawat Merah Putih
Foto: Twitter/agung_opo

Ngelmu.co – Budayawan Sudjiwo Tedjo mengunggah karikatur pesawat berwarna merah dan putih di akun Twitter pribadinya, @sudjiwotedjo, Kamis (5/8) kemarin.

“Met ngecat pesawat dengan merah putih begini … karikatur Paspampres #Jancukers,” tulis pria yang akrab disapa Mbah Tedjo itu.

Netizen pun langsung menyoroti kalimat singkat yang terdapat pada badan karikatur pesawat tersebut.

“Tuhan, kami lapar,” begitu bunyi pesan yang ditulis oleh pembuat gambar, Agung SW.

Apresiasi

Sebagian netizen mengapresiasi pemilihan kalimat yang menjadi bagian dari desain karikatur pesawat tersebut.

Seperti kata Nurman Jaya, “Ini karikatur terbaik selama pandemi. Keren.”

Begitu juga menurut @kukuhadisan, “Ini yang namanya melangitkan doa.”

“Nah, ini cocok, karena pesawat ini lebih dekat dengan pintu langit. Mari mengetuk pintu langit,” sahut @suryadelalu.

Sementara @asakunation, malah menyindir. “Maaf, KTP mana sampeyan, Mbah? Presiden negara sebelah gak boleh komen.”

Lebih lanjut, akun @mrizalp_, bertanya, “Berapa miliar biaya pengecatan pesawat di negeri Jancukers?”

Kritik

Namun, di sisi lain, ada juga warganet yang mengkritik Mbah Tedjo, karena unggahannya tersebut.

“Menghina Tuhan tak harus dengan merobek kitab suci-Nya, khawatir besok tak bisa makan saja itu sudah menghina Tuhan,” tutur M Muslich.

“Entah ini quote siapa, ya,” sambungnya meledek.

Pengguna Twitter @Rskmara08, pun coba bantu menjawab. “Mbah ini gak khawatir, Mas.”

“Ia lapar, ia punya Tuhan, makanya ia laporan sama Tuhan,” sambungnya.

“Ia [Mbah Tedjo] gak bilang, ‘Ya Tuhan, gimana ini, besok aku makan apa’, tidak ada bahasa kekhawatiran di situ,” imbuhnya lagi.

Muslich kembali membalas, “Mengadu itu karena khawatir tidak diberi, jika yakin diberi, maka tak perlu mengadu, bukan?”

“Terus njenengan gak perlu berdoa gitu maksudnya? Bukankah doa itu sama dengan aduan?” tanya Aji Sukmara.

Pemilik akun @angrhtama, juga menambahkan. “Ini intinya, salah satu bentuk protes ke pemerintah, Mas,” ujarnya ke Muslich.

“Karena pemerintah sudah gak bisa diandalkan. Gak usah ke mana-mana udah pembahasannya,” tutup netizen tersebut.