Berita  

Pakar Sebut Akun Asli Dominasi 11 Tagar yang Minta ‘Jokowi Turun’

Jokowi Turun dari Pesawat
Presiden Joko Widodo (Jokowi) turun dari pesawat Kepresidenan, setibanya di Bandara Internasional Juanda, Jawa Timur, 3 Februari 2018. Jokowi tampil dengan mengenakan sarung untuk menghadiri 'Dzikir dan Doa untuk Bangsa' dalam Rangka Peringatan Haul Majemuk Masyayikh di Pondok Pesantren Salafiyah Safi'iyah Sukorejo, Kabupaten Situbondo. Foto: Biro Pers Setpres

Ngelmu.co – Pakar menyebut bahwa yang mendominasi 11 tagar bermaksud ‘Jokowi Turun’ adalah akun asli.

“Dalam satu bulan terakhir, setidaknya ada 11 tagar yang narasinya menuntut Jokowi turun.”

Demikian kata pendiri Drone Empritand Media Kernels Indonesia, Ismail Fahmi.

Di mana tagar yang mereka cuit melalui media sosial Twitter, di antaranya:

  1. #Jokowi7TahunCukuplah;
  2. #BapakPresidenMenyerahlah;
  3. #2021GantiPresiden;
  4. #JokowiStepDown;
  5. #MakzulkanPresidenGagal;
  6. #LockdownJokowi;
  7. #TurunkanSebelum2024;
  8. #CabutMandatRakyat;
  9. #BapakPresidenMenyerahlah;
  10. #PakPresidenKapanMundur; dan
  11. #PresidenGagalWajibDiganti.

Warganet yang mengetwit berbagai tagar di atas menggunakan akun asli mereka. Meskipun ada juga beberapa bot.

Namun, lebih banyak yang berharap, Presiden Joko Widodo (Jokowi), benar-benar turun dari kursi orang nomor satu di Indonesia.

Lebih lanjut, Ismail, menyampaikan bahwa pihaknya mengumpulkan total 8.569 akun aktif yang terus mengetwit ‘Turunkan Jokowi’.

Ia, juga mendata 42,3 persen percakapan, sebelum akhirnya menganalisis. “Dari 42,3 persen itu, akun bot sangat sedikit, yakni 14 persen.”

“Tapi akun asli, sebanyak 70 persen,” jelas Ismail, Senin (26/7) kemarin, mengutip CNN.

Pihaknya menganalisis bot, dari akun-akun yang hanya melakukan re-tweet berulang-ulang, tanpa ada jejak aktif berkicau.

Mereka juga hanya memiliki sedikit pengikut. Berbeda dengan akun aktif yang rutin mengetwit, sekaligus memiliki pengikut yang juga asli.

Ismail menjelaskan, bahwa kritik untuk Presiden Jokowi, datang dari berbagai pihak. Baik kalangan akademisi, dokter, epidemiolog, aktivis, hingga masyarakat luas.

Beberapa pengguna Twitter, kata Ismail, mengomentari lemahnya pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19.

Baca Juga:

Hal tersebut menjadi salah satu sumber isu yang pro oposisi pakai untuk membangun narasi menurunkan Jokowi.

Sebagian besar narasi yang muncul dalam belasan tagar tersebut, kata Ismail, terus menuntut Jokowi turun.

“Dan semua tagar berhasil mencapai puncak trending topik Twitter di Indonesia.”

Berdasarkan peta Social Network Analysis (SNA), pengangkat berbagai tagar itu berasal dari satu cluster, yakni Pro Oposisi.

Di antaranya akun @OposisiCerdas dan @Oposisi_Kecil. “Tagar-tagar kontra Jokowi ini secara konsisten dibuat oleh cluster Pro Oposisi.”

“Yang setiap pekan, tagar berganti, tapi narasinya sama,” jelas Ismail.

Ia juga menyampaikan temuan lain, yakni cuitan yang berupaya mendukung Jokowi.

Di antaranya, seperti #KitaPercayaJokowi, #RakyatBersamaJokowi, dan #JokowiAtasiPandemi.

“Dari kalangan Pro Jokowi, terdapat tagar dukungan, tapi tidak banyak,” tutur Ismail. “Jumlahnya tidak sebanyak tagar dari kalangan yang kontra.”