Berita  

Para Ilmuwan Menduga Sup Kelelawar Jadi Biang Keladi Virus Corona di Wuhan

Virus Corona

Ngelmu.co – Para ilmuwan di Cina, menduga hidangan populer di kota Wuhan, yakni sup kelelawar, menjadi biang keladi virus Corona. Pernyataan ini muncul, usai wilayah tersebut dinyatakan sebagai tempat pertama kalinya virus ditemukan.

Sup Kelelawar Jadi Biang Keladi Virus Corona?

Beberapa foto sup kelelawar utuh yang dimasak dengan semacam kuah kaldu, terus beredar di media sosial Instagram, seperti yang diunggah, @korkusuzlartc.

Dalam video yang dibagikan, kelelawar tersebut nampak utuh berbulu, di atas sebuah mangkuk berisi kuah, dengan ekspresi kesakitan.

Sementara diketahui, kaldu kuah sup juga diperoleh dengan cara merebus kelelawar ke dalam panci.

Padahal jelas, di beberapa negara di dunia, mengonsumsi kelelawar adalah tindakan ilegal, karena adanya bahaya penyakit zoonosis.

Diketahui, kelelawar membawa virus Ebola dan Marburg, yang bisa diteruskan ke manusia, meski hanya bersentuhan dengan mereka.

Sedangkan dilansir The Sun, Kamis (23/1) waktu setempat, para peneliti mengatakan, sup kelelawar bisa menjadi penyebab alami virus Corona di Wuhan.

Namun, masih ada kemungkinan perantara yang belum diketahui, antara kelelawar dan manusia.

Seorang peneliti senior di Institut Virologi Wuhan—tak mau disebutkan namanya—mengatakan, temuan tersebut harus dilakukan dengan hati-hati.

“Ini didasarkan pada perhitungan model komputer. Apakah itu akan cocok dengan apa yang terjadi di kehidupan nyata? Tidak dapat disimpulkan,” tuturnya.

“Protein pengikat itu penting, tetapi itu hanya salah satu dari banyak hal yang diselidiki. Mungkin ada protein lain yang terlibat,” sambung peneliti tersebut.

Baca Juga: Derita Uighur di Kamp Xinjiang: Disiksa, Dipaksa Makan Babi, Hingga Konsumsi Alkohol

Di sisi lain, para ahli meyakini, jenis baru virus tersebut adalah virus RNA, yang kecepatan mutasinya 100 kali lebih cepat daripada virus DNA, seperti cacar.

Turut mengklaim, para ilmuwan di Universitas Peking, mengatakan virus mematikan itu ditularkan ke manusia dari kelelawar, melalui ular yang dijual di pasar terbuka, di Wuhan.

Hingga saat ini, diinformasikan, sudah 17 orang yang dinyatakan meninggal dunia akibat virus Corona.