Berita  

Awal Mula Pasutri di Kolaka Didik 16 Anak Mereka Jadi Hafiz/Hafizah

Pasutri Kolaka Anak Hafiz

Ngelmu.co – Pasutri di Kabupaten Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara (Sultra), mendidik 16 anak mereka untuk menjadi hafiz/hafizah.

Kamaruddin (56), menceritakan awal mula ia dan istrinya, Najrah Rasyid (48), ingin anak-anak mereka menjadi penghafal Al-Qur’an.

Najrah, kata Kamaruddin, sebenarnya lulusan pesantren. Namun, ketika mondok, sang istri tidak berhasil menyelesaikan hafalannya.

Itulah yang membuat Najrah, mengidamkan anak-anaknya dapat tumbuh sebagai hafiz/hafizah.

“Istri saya anak pesantren. Dulu, ia sibuk mengurus keluarga ustazahnya, makanya tidak bisa menyelesaikan [hafalan],” tutur Kamaruddin.

“Ia langsung berdoa, agar anak-anaknya bisa jadi hafiz,” sambungnya, seperti Ngelmu kutip dari Detik, Kamis (10/3/2022).

Kamaruddin dan Najrah, telah 26 tahun menikah.

“Alhamdulillah, semua sudah sekolah, yang kecil sudah SD, yang besar sudah lulus kuliah,” ujar Kamaruddin.

“Mereka juga hafal Al-Qur’an. Ada yang sampai 30 juz,” imbuhnya.

Baca Juga:

Kamaruddin juga menceritakan, anak ke-6 sampai ke-16-nya, masih menuntut ilmu.

Ada yang duduk di bangku SD, SMP, dan juga SMA, pun pesantren.

Sementara anak ke-2, ke-3, dan ke-4-nya, tengah menyelesaikan studi di perguruan tinggi, di Kendari dan Makassar.

“Insya Allah, mereka selesai kuliah tahun 2022 ini,” kata Kamaruddin.

“Kalau anak ke-5, sedang kuliah, [tapi] selesainya masih lama. Anak pertama sudah selesai tahun 2020 lalu,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan, bahwa anak-anaknya dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, karena beasiswa; dari berbagai sumber.

“Anak-anak yang kuliah, semua gratis SPP dan penginapan. Alhamdulillah, mereka dapat beasiswa untuk kuliah,” ucap Kamaruddin.

Ia juga begitu bersyukur, karena ke-16 anaknya juga semangat untuk menjadi hafiz/hafizah.

“Saya memasukkan anak-anak di pesantren penghafal Al-Qur’an,” kata Kamaruddin.

Ia dan Najrah adalah warga Desa Katoi, Kabupaten Kolaka Utara, Sultra.

Pada 1996, mereka menikah di usia 28 dan 20 tahun.

Keduanya berasal dari Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Namun, karena Kamaruddin, menjadi aparatur sipil negara (ASN) pemerintah Kolaka Utara, mereka pun merantau.

Sejak tahun 2000, ia bekerja sebagai guru di SD Negeri 1 Katoi.

Sementara Najrah adalah ibu rumah tangga, yang sehari-hari berperan penuh untuk ke-16 anak mereka.

“Anak pertama, kedua, dan ketiga, mereka [hafal] 30 juz. Ada [juga anak yang hafal] 15 juz, 10 juz, dan 5 juz,” tutup Kamaruddin.